SOLOPOS.COM - Hermin, petani vanili menunjukkan tanaman vanili miliknya yang terletak di Kecandran, Sidomukti, Kota Salatiga, Jumat (27/1/2023). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Pencanangan Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), sebagai Kota Vanili pada awal tahun 2021 lalu rupanya bukanlah isapan jempol. Banyak warga atau petani asal Salatiga yang meraih sukses dari budidaya tanaman vanili atau yang kerap dijuluki sebagai emas hijau itu. Mereka bahkan mampu mengekspor vanili hasil panennya hingga tembus ke pasar Eropa dan Dubai.

Salah satu petani asal Salatiga yang meraih sukses dari membudidayakan vanili adalah Hermin, 54, warga Kelurahan Kecandran, Sidomukti. Ia mampu membudidayakan tanaman vanili hingga memiliki pelanggan tetap asal Prancis.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Selama ini yang langganan ke saya orang Prancis. Dia punya kafe di Solo, tapi juga sering kirim ke negara asalnya. Kemarin, saya juga mengirim ke Dubai dan Malaysia,” ujar Hermin saat dijumpai Solopos.com di warung miliknya di Jalan Imam Bonjol, Kota Salatiga, Jumat (27/1/2023).

Hermin mengatakan vanili dijuluki emas hijau karena harganya yang cukup tinggi. Satu kilogram (kg) vanili bisa dihargai Rp1,5 juta hingga Rp4 juta tergantung kualitasnya. Sementara jika vanili kualitas bagus atau jenis gourmet bisa dibanderol Rp3 juta per kg. Namun, jika kualitas ada di bawahnya bisa dihargai Rp2 jutaan.

Uniknya lagi, harga per kg vanili itu mirip dengan harga emas, atau fluktuatif dan bisa berubah setiap hari. “Setiap orang memiliki harga yang berbeda-beda. Mengikuti harga emas, makanya sering disebut emas hijau,” jelas Hermin.

Hermin menceritakan awal mula membudidayakan vanili empat tahun terakhir. Ia memiliki dasar pengetahuan dari orang tua di Temanggung yang juga merupakan petani vanili.

“Saya menanam vanili sebelum masa pandemi [Covid-19] tahun 2019. Saya sampai hari ini sudah panen 2- 3 kali. Lumayan bisa memenuhi kebutuhan hidup,” ungkapnya.

Kemudian di masa pandemi dirinya membentuk Asosiasi Petani Vanili Salatiga (APVS) mencanangkan program 1 rumah 10 pohon vanili. “Akhirnya dapat respons baik dan merekrut 50 orang sebagai petani vanili di Salatiga,” jelasnya.

Cara Budidaya

Hermin membeberkan untuk menanam vanili sebenarnya tidak susah. Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah tanah yang gembur. “Vanili membutuhkan lahan yang sangat-sangat gembur. Karena vanili tanaman yang akarnya di atas tanah,” katanya.

Setelah ditanam, vanili akan tumbuh tunas dalam rentang waktu 10 pekan. Setelah itu, tanaman tersebut harus dirawat dengan cara diberikan pupuk baik cair maupun padat.

“Tapi jangan sampai ada jamur fusarium. Musuh vanili itu hamanya cuma jamur fusarium dan manusia karena rawan dicuri,” jelasnya.

Sementara dari tunas sampai mulai berbunga jika perawatan bagus, membutuhkan tiga tahun untuk mulai bisa produksi. “Kemudian dari polinasi [penyerbukan] membutuhkan waktu 8 bulan. Baru bisa memetik hasilnya,” katanya.

Hermin mengaku saat panen kali pertama bisa menghasilkan 2 kg vanili basah. Namun, setelah dikeringkan ia bisa mendapatkan hasil 5 kg vanili kering.

Vanili atau yang kerap disebut emas hijau biasanya panen pada bulan Juni-Juli. Namun dengan adanya kemajuan teknologi di bidang pertanian, panen vanili itu bisa dipercepat.

“Kalau sekarang kita bisa petik setiap hari,” ungkapnya.

Hermin mengaku saat ini memiliki sekitar 1.500 pohon vanili di lahan seluas 2.000 meter persegi. Meski demikian, tidak semua tanaman itu bisa dipanen secara bersamaan karena proses penanaman yang berbeda-beda.

“Kemarin itu 80 pohon yang sudah produksi saya panen 25 kg [vanili] kering. Oleh karena harganya belum tinggi masih saya simpan. Nanti, kalau harganya sudah bagus [baru dijual],” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya