SOLOPOS.COM - Temen Weya, wisudawan berprestasi pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UKSW Salatiga. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Sebagai kampus yang menerapkan kurikulum Talenta Merdeka, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga tak hanya memfasilitasi mahasiswa berkembang pada bidang akademik. Melalui kurikulum itu, UKSW memberikan ruang untuk menghasilkan talenta unggul dalam bentuk bervariasi sesuai dengan bakat dan minat mahasiswanya.

Salah satu mahasiswa yang menikmati fasilitas ini, yakni Temen Weya. Ketika kuliah di UKSW, mahasiswa asal Kabupaten Tolikara, Papua ini dikenal memiliki bakat pada bidang olahraga atletik, nomor lempar lembing, dan lari maraton. Dirinya menjadi salah satu wisudawan berprestasi pada wisuda periode Oktober 2023 ini.

“Saya sadar memiliki potensi pada bidang olahraga bukan dari kecil. Melainkan muncul ketika semester II di UKSW,” beber pemuda yang akrab disapa Temen ini kepada Solopos.com, Rabu (11/10/2023).

Selama kuliah di UKSW, dirinya pernah mendapatkan segudang prestasi. Di antaranya Juara II lempar lembing POM RAYON 2018 di Unnes Semarang, juara III lomba lari maraton 1.500 meter di Solo, dan juara I Basket Farmasi Cup 2018 di UGM Jogja yang pada ajang itu Temen didapuk sebagai kapten tim.

Berkat sejumlah prestasi tersebut mengantarkan Temen sebagai wisudawan terbaik Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKSW. Temen mengaku tak menyangka bisa mendapatkan predikat tersebut.

“Saya tak menyangka bisa mendapatkan predikat ini. Saya senang, tetapi eforia tidak berlebihan kecuali rasa syukur karena hidup yang dikasih sampai hari ini oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga saya bisa meraih prestasi ini,” ungkap dia.

Temen juga bercerita, orang tuanya di Wamena merasa bangga karena dirinya berhasil lulus meraih gelar sarjana. Dengan tambahan sebagai wisudawan berprestasi, orang tuanya semakin bangga.

“Orang tua saya senang dan sangat bangga, saya bisa lulus dan menjadi salah satu wisudawan berprestasi,” terang Temen.

Temen mengatakan dirinya sempat juga merasakan kesulitan mengatur waktu kuliah dengan kegiatan lomba-lomba yang diikuti. Namun dirinya tetap berusaha hingga akhirnya saat ini bisa menyelesaikan tugas akhir.

Temen mengatakan menjalani masa perkuliahan di UKSW seperti belajar sambil berkeliling Indonesia. Pasalnya, banyak mahasiswa dari penjuru Indonesia ada di UKSW. Setelah wisuda ini, Temen mengaku akan bekerja dulu sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kuliah di UKSW terasa seperti belajar sambil travelling keliling Indonesia karena seluruh mahasiswa dari berbagai daerah ada di sini [Sabang sampai Merauke],” ungkapnya.

Rektor UKSW Salatiga, Prof. Intiyas Utami berpesan kepada seluruh wisudawan/wisudawati untuk menjadi minorita yang berdaya cipta (creative minority). Diharapkan setelah selesai masa studi ini menjadi pemimpin dan agen perubahan di lingkungan masing-masing.

“Banyak di antara alumni UKSW yang sudah berhasil menjadi pemimpin dan menjadi agen perubahan di berbagai bidang, baik di aras nasional maupun internasional. Dengan berlandaskan pada pengetahuan, berpikir kritis, maka pemimpin mendasari semua keputusannya dengan pertimbangan ilmiah dan berpegang teguh bahwa takut akan Tuhan sebagai awal pengetahuan,” terang Rektor.

Dalam hal penerapan pembelajaran, UKSW terintegrasi antara pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan case-based method maupun project-based method. Metode ini membentuk karakter dan profil lulusan yang mampu menjawab perubahan tantangan global.

“Kompetensi saja tidak cukup, seorang pemimpin butuh hikmat dan bijaksana dalam setiap tutur kata, sikap, dan perbuatannya. Saya berharap para wisudawan/wisudwati tidak berhenti belajar selepas dari kampus. Pembelajaran sepanjang hayat bisa dilakukan dengan berbagai cara. Kepekaan atas perubahan lingkungan, politik, ekonomi, sosial, budaya dan berbagai kemajuan teknologi memacu kita semua untuk adaptif, kreatif dan berani merubah tantangan menjadi peluang,” tandas Rektor Intiyas.

Rekomendasi
Berita Lainnya