Jateng
Senin, 17 Juni 2024 - 10:21 WIB

Cerita Warga Semarang Berangkat Sebelum Subuh demi Salat Id Bareng Presiden

Fitroh Nurikhsan  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jemaah Salat Iduladha di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang. Senin (17/6/2024). Presiden Joko Widodo juga Salat Id di lokasi itu. (Solopos.com/Fitroh Nurikhsan)

Solopos.com, SEMARANG — Warga Kota Semarang sangat antusias menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) Salat Iduladha (Salat Id) di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Senin (17/6/2024).

Pelaksanaan Salat Iduladha di Simpang Lima dimulai pukul 06.25 WIB. Meski begitu, banyak warga Kota Lumpia sudah berbondong-bondong sejak pagi buta.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, sejak pukul 05.30 WIB warga Kota Semarang sudah banyak yang tiba di sekitar Lapangan Pancasila Simpang Lima. Salah satu jemaah, Widya bahkan tiba di lokasi sebelum subuh.

“Iya, tadi [berangkat] masih pagi buta. Sebelum subuh,” katanya kepada Solopos.com.

Advertisement

“Iya, tadi [berangkat] masih pagi buta. Sebelum subuh,” katanya kepada Solopos.com.

Widya mengaku sempat takut untuk masuk ke area lokasi karena banyak aparat keamanan yang berjaga.

Ibu satu anak ini sengaja memilih lokasi Salat Iduladha di Lapangan Pancasila lantaran ingin ketemu Presiden Jokowi.

Advertisement

Hal senada turut dirasakan mahasiswa Udinus Semarang, Muhammad Anom. Lelaki asal Jambi itu sampai mengajak kawan-kawannya untuk Salat Iduladha bareng Presiden Jokowi.

“Awalnya sempat takut basah karena semalam kan hujan. Ini datang sama teman-teman ingin lihat Jokowi,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melangsungkan ibadah Salat Iduladha di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024).

Advertisement

Orang nomor satu di Republik Indonesia (RI) tersebut tiba di lokasi sekitar pukul 06.07 WIB. Sejumlah pejabat seperti Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono; Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana; Kapolda Jateng, Ahmad Luthfi, dan lain-lain turut mendampingi Jokowi.

Hasyim Asy’ari juga menerangkan bahwa berkurban memiliki dimensi sosial. Berkurban menurutnya merupakan media untuk berbagi dengan orang lain.

“Agama Islam selalu mengajari manusia mensyukuri nikmat. Kalau idulfitri berbagi dengan berzakat, sedangkan iduladha berbagi dengan berkurban,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif