SOLOPOS.COM - Anjing pelacak bernama Coco milik Tim SAR Semarang yang diperbantukan dalam penanganan gempa di Cianjur. (Solopos.com-Basarnas SAR Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Kantor Basarnas SAR Semarang tidak hanya mengirimkan personel untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Seekor anjing pelacak yang diberi nama Coco juga turut diterjunkan Basarnas Semarang untuk membantu proses pencarian korban gempa bumi di Cianjur.

Kepala Kantor Basarnas SAR Semarang, Heru Suhartanto, mengatakan total ada 38 personel yang dikirim ke lokasi gempa bumi. Ke-38 personel itu terdiri dari tim SAR, medis, dapur umum atau logistik dan seekor anjing pelacak bernama Coco. Puluhan personel itu dikirim untuk membantu mempercepat proses penanganan korban gempa Cianjur.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Kami mengirimkan tim SAR gabungan dari potensi SAR Basarnas Semarang untuk membantu tim yang sudah tiba lebih dahulu di lokasi. Kami kali ini mengirimkan tim medis, dapur umum, dan juga anjing pelacak dari tim SAR Dog,” jelas Heru dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (22/11/2022).

“Diharapkan dengan banyaknya tim SAR yang terjun di lokasi terdampak, akan semakin mempercepat penanganan korban gempa” lanjutnya kemudian.

Seperti diketahui, Cianjur tengah diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/22). Akibat bencana gempa bumi itu ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Baca juga: Puluhan Korban Gempa Cianjur Alami Patah Tulang

Mereka meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang rusak atau roboh dan juga tanah longsor. “Semoga tim diberi kelancaran, kesehatan dan keselamatan dalam melakukan tugas kemanusiaan ini” ujar Kepala SAR Semarang itu.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyebut jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur hingga saat ini mencapai 162 orang. Mayoritas korban meninggal dunia merupakan anak-anak santri.

“Menurut laporan yang meninggal banyak anak-anak karena rata-rata sedang di madrasah, bakda Zuhur beres sekolah umum, lanjut sekolah agama, jadi mohon izin, yang terdampak banyak anak santri Pak, dari 162 [korban meninggal] itu,” kata Ridwan saat video call dengan Wapres Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Basarnas Semarang & Cilacap Kirim Personel ke Lokasi Gempa Cianjur

“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya minta supaya PUPR, BNPB, dan Menteri Kesehatan juga karena saya dengar banyak yang patah tulang supaya dokter-dokter bedah tulang (datang). Saya minta Menkes menyiapkan untuk menangani. Selamat berjuang,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

“Boleh Pak ditunggu Pak, terima kasih Pak Wapres,” Imbuh Ridwan Kamil.

Sementara itu, hingga saat ini sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Tercatat ada sekitar 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60% hingga 100%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya