SOLOPOS.COM - Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) menempel stiker bukti pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih Pilkada serentak 2018 di Kramas, Tembalang, Kota Semarang, Jateng, Rabu (24/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SEMARANG — Proses pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap data pemilih di Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah sudah selesai sejak 14 Maret 2023. Di sisi lain, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang menemukan tiga kasus joki saat coklit berlangsung.

Ketua KPU Jateng, Paulus Widiyantoro, mengatakan diperkirakan terdapat penambahan jumlah calon pemilih sebanyak 1 juta orang yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Pemilu 2024 dibandingkan sebelumnya.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Jumlah pemilih sesuai hasil coklit pada 2018 mencapai 27,8 juta orang. Di Pemilu 2024, calon pemilih diprediksi menjadi 28,8 juta orang.

Bertambahnya calon pemilih menunjukkan adanya lonjakan populasi penduduk di wilayah Jateng. Penghitungan penambahan calon pemilih dihitung dari total jumlah penduduk dikurangi warga Jateng yang berpindah domisili ke provinsi lain dan ditambah angka warga yang pindah tempat tinggal ke Jateng.

“Rata-rata jumlah penduduk itu bertambahnya kurang lebih satu juta orang,” jelas Paulus kepada Solopos.com, Sabtu (18/3/2023).

KPU Jateng juga telah memetakan lokasi TPS yang rawan bencana saat Pemilu 2024. Wilayah yang masuk kategori rawan banjir berada di kawasan bagian utara dan bagian tengah Kota Tegal, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, serta Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati.

Khusus wilayah TPS yang rentan dampak erupsi Gunung Merapi terletak di 17 desa, meliputi tiga kabupaten yakni Klaten, Magelang dan Boyolali. Di wilayah tersebut, proses coklit sudah selesai meski sempat terdampak erupsi

“Ketika erupsi terjadi kebetulan coklitnya sudah selesai semua. Meski demikian kami sudah siapkan plan B sebagai rencana cadangan. Demikian halnya terkait dengan TPS yang rentan kena banjir,” sambung Paulus.

Masih menurut Paulus, pada 35 kabupaten/kota, total TPS yang dicoklit mencapai 117.185 lokasi. KPU memasang target perolehan partisipasi masyarakat Jateng mencapai 88 persen di Pemilu 2024.

“Ya syukur-syukur bisa lebih besar angkanya. Untuk mencapai itu harus dengan kesadaran yang tinggi oleh masyarakat dalam menentukan pilihannya di bilik TPS,” paparnya.

Terpisah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Semarang, Nining Susanti, menyampaikan ada temuan tiga joki coklit. Masing-masing berada di Kecamatan Semarang Barat, Semarang Tengah, dan Semarang Timur.

Temuan tersebut sudah dilaporkan Panitia Pengawas Pemilu tingkat Kecamatan (Panwascam) kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Para pelaku juga sudah menyampaikan proses klarifikasi.

“Sudah diberi peringatan dan sudah selesai. Sedangkan untuk kendala selama proses coklit adalah tidak bisa diaksesnya form A yang memuat siapa saja yang dicoklit, berapa jumlahnya. KPU bilang itu data pribadi dan Bawaslu tidak masalah, kami tetap bekerja maksimal dengan strategi,” urainya.

Strategi yang dimaksud, lanjut Nining, berupa pengawasan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) selama tujuh hari pertama. Selama jangka waktu tersebut, setiap hari pengawasan dilakukan pada 10 kepala keluarga (KK).

“Lalu 10 hari kedua kami melakukan uji petik data-data yang sudah dicoklit. Kami mendatangi langsung ke rumah warga dan mencari tahu apakah sudah dicoklit, apakah mereka berseragam lengkap. Lalu didapati memang pantarlih sendiri turun,” lanjut Nining.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya