SOLOPOS.COM - Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu meninjau lokasi gelombang tinggi di Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara pada Senin (26/12/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANGCuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Jawa Tengah (Jateng), termasuk Kota Semarang, membuat ribuan nelayan di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu gagal melaut. Total ada sekitar 1.200 nelayan di Kota Semarang yang sudah tidak melaut sejak empat hari lalu, atau Jumat (23/12/2022).

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, pun mengaku prihatin dengan apa yang dialami para nelayan itu. Ia bahkan telah mendapat laporan dari para nelayan di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, yang sudah tidak melaut sejak empat hari terakhir.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Saya beserta Forkompinda sudah melihat sendiri, enam unit kapal rusak dihempas gelombang tinggi. Saya pastikan mereka akan mendapatkan bantuan sesegera mungkin” kata perempuan yang karib disapa Ita itu, Senin (26/12/2022).

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi soal potensi hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 di seluruh wilayah Indonesia.

Di kawasan pesisir Tambak Lorok, cuaca ekstrem berupa ombak besar dan air pasang yang mengakibatkan rusaknya tempat tinggal hingga kapal milik warga. Hal ini membuat warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan terpaksa menghentikan aktivitas mencari ikan di laut.

Baca juga: Ditolak Warga, Tower Operator Seluler di Tambaklorok Semarang Disegel

“Saya sudah minta Pak Lurah untuk mengajukan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk dana perbaikan kapal atau membeli kapal baru,” terang Ita.

Ita mengimbau kepada para warga sekitar untuk tetap tenang dan tidak mengkhawatirkan mengenai kebutuhan pokok. Ia menjamin jajarannya akan terus menyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga Tambak Lorok.

Sementara Camat Semarang Utara beserta Lurah Tanjung Mas juga sudah melakukan pengecekan dan pendataan rumah warga yang rusak. “Nelayan sudah saya intruksikan untuk tidak melaut dulu, kemudian mengenai kebutuhan-kebutuhan nanti Pemerintah Kota Semarang bersama teman-teman akan membantu lagi dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari, yang penting harus selamat semua,” katanya.

Baca juga: Jos, Semarang Zoo bakal Tambah Koleksi Satwa Baru pada 2023

Ita pun mengaku sudah menjadi kewajiban Pemkot Semarang memberikan bantuan sembako guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kepada nelayan. “Kita berharap sehari dua hari ini, kalau gelombang sudah turun baru mereka bisa melaut lagi,” tandasnya.

Gelombang tinggi dan air pasang sebelumnya juga dilaporkan menerjang Tambak Lorok, Sabtu (24/12/2022). Gelombang tinggi kemudian kembali menerjang pada Senin (26/12/2022) dini hari. Akibat kejadian ini, sebagian warga Tambak Lorok harus dievakuasi setelah sebelumnya mengamankan perahu mereka agar tidak terseret ombak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya