Jateng
Jumat, 29 September 2023 - 17:40 WIB

Cuaca Panas di Jawa Tengah, Ini Saran BMKG

Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca panas. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Masyarakat Jawa Tengah (Jateng), terutama Kota Semarang, belakangan ini cukup terusik dengan cuaca dan suhu panas. Kondisi itu pun membuat tidak nyaman, terlebih bagi yang kerap menjalankan aktivitas di luar ruangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah (Jateng) pun mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas di luar ruangan untuk memakai tabir surya. Hal ini dikarenakan cuaca terik kerap melanda wilayah Jateng, tak terkecuali Semarang.

Advertisement

“Suhu saat ini bisa mencapai 37-38 derajat Celcius [panas],” ujar Kepala Data dan Informasi (Datin) BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko, kepada Solopos.com, Jumat (29/9/2023).

Iis pun menjelaskan fenomena cuaca panas di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, pada bulan September ini. Kemungkinan besar cuaca itu akan terus berlanjut dan puncaknya terjadi pada bulan Oktober nanti. Dengan demikian, cuaca panas dan suhu udara yang tinggi itu pun berpotensi lebih parah pada bulan Oktober nanti.

“Secara klimatologis memang pada bulan-bulan ini suhunya memang panas. Nanti tertinggi di akhir Oktober, karena gerak semu matahari di posisi September, di atas garis khatulistiwa,” imbuhnya.

Advertisement

Iis pun menyarankan agar masyarakat di Jateng, terutama Kota Semarang yang kerap melakukan aktivitas di luar ruangan memakai tabir surya. Ia juga menyarankan agar masyarakat banyak mengonsumsi air putih guna mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

“Disarankan untuk menjaga kesehatan dengan menggunakan tabir surya, perbanyak minum air supaya tidak dehidrasi. Selain itu, makan dan minum yang bergizi dan istirahat yang cukup,” ujar Iis.

Seorang warga Semarang Tengah, Intan Alifa, 27, membenarkan jika cuaca panas di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), belakangan ini terbilang sangat ekstrem. Ia bahkan sempat jatuh sakit akibat menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Advertisement

“Menyengat banget, panas banget. Udaranya kering banget. Terus kalau kaya gini paling enak minum es. Nah, mungkin karena hawanya jelek minum air es terus jadi flu. Sudah sepekan ini [gejala flu],” tutur Intan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif