SOLOPOS.COM - Jumpa pers setelah gelaran Borobudur Marathon 2023 di Taman Lumbini Borobudur, Magelang, Minggu (19/11/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, MAGELANG — Borobudur Marathon 2023 terpaksa selesai lebih awal pada pukul 10.30 WIB atau satu jam setengah lebih cepat lantaran cuaca sekitar Candi Borobudur, Magelang, mengalami panas ekstrem, Minggu (19/11/2023).

Manager Risk Borobudur Marathon 2023, Andreas mengatakan berdasar data yang dikumpulkan oleh tim menunjukan cuaca sejak pukul 09.30 WIB cukup panas.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Bahkan jam 9.30 [pukul 09.30 WIB] kami sudah monitoring karena teriknya matahari benar-benar menyebabkan banyak pelariharus mendapatkan pertolongan medis,” kata dia ketika jumpa pers di Taman Lumbini Borobudur, Minggu.

Lantaran cuaca panas itu, pihaknya terpaksa memutuskan untuk menghentikan para peserta yang seluruhnya dalam kategori marathon dengan jarak tempuh 42,195 km. Dia mengatakan masih terdapat sekitar separuh peserta atau kurang lebih 900 orang yang belum sampai ke garis finish.

“Kami menginformasikan semua water station untuk menghentikan para pelari masih berlalu dan mengevakuasi mereka, jadi sekarang ini ada pelari yang masih bersikeras untuk berlalu, tidak apa kamu kawal. Tapi sebagian besar proses evakuasi,” kata dia.

Dia menyebut para pelari tetap mendapat kompensasi atas pemberhentian tersebut. Setidaknya medali tetap diberikan kepada pelari.

Medical Director Borobudur Marathon 2023, Andi mengatakan berdasar pantauan wet-bulb globe temperature (WBGT) pada pukul 10.30 WIB, cuaca sudah masuk pada kategori hitam yang menunjukkan suhu mencapai 36 derajat celcius. Sedangkan suhu permukaan mencapai 56 derajat celcius.

“Dikombain dengan penyebab itu menghasilkan WBGT 33 derajat celcius. Dimana itu sudah menunjukan kategori hitam. Maka pertimbangan dari sisi medis ini harus dihentikan, demi keselamatan para peserta,” kata dia.

Hal itu juga membuat banyaknya peserta yang mengalami masalah kesehatan akibat cuaca panas atau heat related illness di tenda kesehatan cukup banyak. Meski begitu dia mengatakan sudah memprediksi perkiraan cuaca pada hari pelaksanaan.

Sementaera, pihaknya juga sudah mengantisipasi dengan menambah tenaga medis dan fasilitas medis untuk meminimalisir terjadinya cedera serius pada peserta.

Berhentinya lebih awal lantaran cuaca ekstrem ini merupakan kali pertama pada gelaran Borobudur Marathon 2023. “Kami juga melakukan riset sebelumnya memang cuacanya cukup ekstrem,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya