SOLOPOS.COM - Ilustrasi es batu kristal. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Cuaca panas yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), beberapa bulan terakhir, berdampak pada menjamurnya penjual minuman dingin. Kendati demikian, maraknya penjual minuman dingin itu tidak diimbangi dengan melimpahnya stok bahan baku, terutama es batu kristal.

Sejumlah pedagang minuman dingin di Kota Semarang pun mengaku mulai kesulitan mendapatkan es batu kristal. Jika pun dapat, jumlahnya pun mulai dibatasi menyusul tingginya permintaan es batu kristal.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Seorang pedagang es cokelat di daerah Pedurungan, Altif, 38, mengaku telah mendatangi tiga agen penjualan es batu dalam sehari, Rabu (4/10/2023). Kendati demikian, dari tiga agen semuanya mengaku kehabisan stok es batu kristal.

“Sekarang susah banget dapat es batu, pada rebutan. Ini sudah muter ke tiga tempat, cuma yang kasih satu. Itu pun cuma dua kantong. Padahal, saya sudah langganan,” ujar Altif saat dijumpai Solopos.com di agen penjualan es batu kristal di wilayah Gayamsari, Rabu siang.

Altif mengaku sulitnya mendapatkan es batu kristal telah dialami sejak tiga bulan terakhir. Ia pun menduga penyebab sulitnya mendapatkan stok es batu kristal itu karena menjamurnya pedagang minuman dingin dan tingginya permintaan akan minuman dingin pada musim kemarau seperti saat ini.

“Sudah tiga bulan ini susah banget dapat es batu kristal. Mungkin karena permintaannya yang tinggi selama musim [cuaca] panas. Penjualan es cokelat saya juga naik, tapi cari es sulit,” keluhnya.

Senada disampaikan pedagang es teh jumbo, Dina, 31. Perempuan yang sehari-hari berjualan di depan Kampus Universitas Semarang (Usm) itu mengaku sulit mendapatkan es batu jenis kristal.

Kondisi itu pun membuatnya harus pinta-pintar memberikan takaran es batu dalam dagangannya. Bahkan, ia memilih untuk mengurangi takaran es batu pada minum es teh jumbo ke pembeli.

“Sekarang kayanya sudah jadi barang langka. Agen juga sudah menerapkan batasan. Sekarang strateginya tehnya dibanyakin, esnya dikurangi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya