SOLOPOS.COM - Ilustrasi bakal calon Kantor Kecamatan Bruno di Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). (kec.bruno.purworejokab.go.id).

Solopos.com, SEMARANG — Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terdiri dari 35 kabupaten/kota dengan ibu kota yang terletak di Kota Semarang. Namun, siapa sangka jika selain Semarang, sebuah kecamatan di Purworejo yang berada di daerah pegunungan pernah ditetapkan juga sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Kecamatan di Purworejo yang pernah ditetapkan sebagai ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu tak lain adalah Bruno. Kecamatan dengan luas wilayah sekitar 108,43 km persegi ini ditetapkan sebagai ibu kota Jawa Tengah sekitar tahun 1948-1949 silam.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Pemilihan Bruno sebagai ibu kota Jateng itu berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Tengah kala itu, yakni KRMT Wongsonegoro. Dikutip dari buku berjudul Bunga Rampai Kisah-Kisah Kejuangan 45 yang disusun Soekoso DM, Bruno dipilih sebagai ibu kota Jateng karena kala itu Semarang telah dikuasai Belanda.

Saat itu, Gubernur Jateng, KRT Wongsonegoro menempati rumah Dul Wahid, seorang penduduk Desa Kambangan. Keberadaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Desa Kambangan turut didukung pemerintahan militer pada masa perang Kemerdekaan II. Terdapat satu batalion TNI dengan dua peleton dan empat kompi pasukan yang turut bermarkas di kecamatan di Purworejo ini.

Selain pernah menjadi ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Bruno memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang cukup panjang.

Bahkan pada masa perang Diponegoro tahun 1825-18300, Bruno konon pernah menjadi lokasi persembunyian Pangeran Diponegoro dan anak buahnya dari kejaran tentara Belanda. Bahkan, nama Bruno konon berasal dari sejarah pelarian Pangeran Diponegoro itu, dari kata ‘diburu ora ono’.

Kecamatan Bruno memang terletak di daerah pegunungan. Dahulu, kecamatan yang terletak di perbatasan Purworejo dengan Wonosobo ini merupakan hutan belantara yang sangat sulit dijangkau. Hal itu pulalah yang menjadi alasan Pangeran Diponegoro untuk memanfaatkannya sebagai tempat berlindung dari kejaran pasukan Belanda.

Sementara itu, Gubernur Jateng kala itu, KRT Wongso Nagoro, menjalankan pemerintahannya di Bruno selama 100 hari. Dengan kata lain, Bruno yang merupakan kecamatan di Purworejo ini menjadi ibu kota Jawa Tengah hanya selama 100 hari, yakni pada tahun 1948 hingga 1949.

Kendati hanya 100 hari, Bruno pun tercatat dalam sejarah sebagai daerah yang pernah menjadi ibu kota Jawa Tengah. Meski pun daerahnya cukup terpencil di pinggiran Purworejo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya