Jateng
Minggu, 1 Juli 2018 - 02:50 WIB

Daging Kerbau Redam Gejolak Harga Daging Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) menilai kehadiran daging kerbau beku impor berhasil meredam harga daging sapi segar lokal yang harganya setiap menjelang Lebaran selalu naik.</p><p>Ketua Umum Apmiso, Lasiman, menyatakan harga daging sapi segar lokal pada Ramadan hingga Lebaran 2018 memang mengalami kenaikan. Meski demikian, kenaikan harga barang kebutuhan pokok itu tidak terlalu tinggi dan setelah itu kembali ke harga sebelumnya, sekitar Rp110.000/kg.</p><p>Apmiso mendapat kuota sekitar 500 kg/hari untuk menyalurkan daging kerbau beku impor dengan harga eceran Rp74.000/kg-Rp76.000/kg. Kuota sebanyak itu diserap di Kota Semarang, Kota Salatiga, dan sekitarnya.</p><p>"Pangsa pasarnya memang masih sangat kecil, namun keberadaannya mampu meredam lonjakan harga daging sapi lokal yang menjelang Lebaran lalu mencapai Rp120.000/kg hingga Rp130.000/kg," kata Lasiman di Kota Semarang, Jateng, Jumat (29/6/2018).</p><p>Kecenderungan selama ini, katanya, setelah Lebaran harga daging sapi segar lokal lambat turun, bahkan malah dijadikan momentum untuk menaikkan harga secara permanen. "Namun, setelah Lebaran 2018, harga daging sapi lokal kembali ke kisaran Rp110.000/kg," katanya.</p><p>Menurut dia, pasar atau konsumen memang belum sepenuhnya bisa menerima kehadiran daging beku impor. Maklum saja, selama puluhan tahun, warga terbiasa mengonsumsi daging sapi lokal segar.</p><p>Butuh waktu relatif lama bagi pedagang mi dan bakso untuk beralih dari daging sapi lokal ke daging kerbau beku yang harganya lebih murah. "Masih ada anggapan serat daging kerbau keras dan besar, tidak selembut daging sapi," katanya.</p><p>Sejumlah pedagang bakso yang sudah beralih ke daging kerbau beku, menurut Lasiman, menyatakan tidak ada perbedaan rasa dan tekstur yang mencolok antara kedua daging itu. "Sebagai penyalur daging beku impor dari Bulog, kami melihat masalahnya ada di tempat penyimpanan [<em>cold storage</em>] pedagang dan belum meratanya jaringan penyalur," katanya.</p><p>Ia menegaskan keberadaan daging kerbau beku impor dari India tersebut tidak akan mematikan peternak sapi lokal karena lebih difungsikan untuk menutup kekurangan pasokan sekaligus pengendali harga daging sapi.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif