Jateng
Minggu, 22 Januari 2023 - 20:08 WIB

Dampak Banjir Kudus: 3.489 Hektare Sawah Padi Gagal Panen, Petani Rugi Rp50 M

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani menunjukkan tanaman padi yang telah membusuk karena terdampak banjir di persawahan Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (18/1/2023). (Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, KUDUS — Lahan persawahan yang ditanami padi seluas 3.489 hektare di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami puso atau gagal panen akibat terendam banjir dalam waktu lama. Potensi kerugian yang diderita para petani dari gagal panen itu mencapai Rp50,1 miliar.

“Ribuan hektare lahan tanaman padi yang puso tersebut tergenang banjir hingga tanggal 15 Januari 2023 yang tersebar di sejumlah kecamatan. Mulai dari Kecamatan Jati, Mejobo, Kaliwungu, Jekulo, dan Undaan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetya, melalui Kasi Tanaman Panagn Arin Nikmah, Minggu (22/1/2023).

Advertisement

Arin menutrukan pihaknya mencatat lahan tanaman padi yang tergenang akibat banjir pada awal Januari 2023 mencapai 3.756 hektare. Namun, yang mengalami gagal panen seluas 3.489 hektare. Sedangkan potensi kerugiannya berkisar Rp50,1 miliar.

Potensi kerugian tersebut, imbuh dia, dihitung berdasarkan umur tanaman. Untuk tanaman 1-45 hari setelah tanam (HST) nilai kerugian per haktare berkisar Rp7,5 juta.

Sementara itu tanaman padi di atas 45 HST,  potensi kerugiannya berkisar Rp15 juta per hektare.

Advertisement

“Penghitungan potensi kerugian tersebut merupakan rata-rata karena varian umur tanaman padi yang puso bervariasi,” ujarnya.

Sementara itu ketinggian genangan banjir yang terjadi juga bervariasi. Ketika genangan berlangsung terlalu lama, batang tanaman padi dipastikan membusuk alias puso.

Dinas Pertanian dan Pangan Kudus juga sudah mengajukan bantuan benih kepada Pemerintah Pusat dan sebagian diajukan klaim asuransinya karena ada yang mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Advertisement

Tanaman padi puso yang mengikuti program AUTP seluas 407 hektare, sedangkan yang diusulkan mendapatkan bantuan benih karena dampak perubahan iklim ke Kementerian Pertanian seluas 3.401 hektare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif