Jateng
Jumat, 1 Mei 2020 - 22:30 WIB

Dampak Corona, 50.563 Buruh di Jateng Dirumahkan & Kena PHK

Imam Yuda Saputra  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh korban PHK. (Detik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak 50.563 buruh di Jawa Tengah (Jateng) telah dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng hingga 29 April 2020 atau sebelum peringatan Hari Buruh (May Day), sudah ada 37.400 buruh di Jateng yang telah dirumahkan. Sementara, buruh yang terkena PHK mencapai 13.163 orang.

Advertisement

Dari puluhan ribu buruh Jateng yang terkena PHK itu, paling banyak berada di Kota Semarang mencapai 2.385 orang. Disusul buruh di Boyolali mencapai 1.950 orang dan Sragen dengan 1.451 buruh.

Ganjar Usul Penghasilan PNS Dipotong 50% Selama Pandemi Covid-19

Advertisement

Ganjar Usul Penghasilan PNS Dipotong 50% Selama Pandemi Covid-19

Sementara buruh yang dirumahkan paling banyak ada di Kabupaten Magelang mencapai 4.861 orang. Disusul Banyumas dengan 4.509 orang dan Boyolali mencapai 3.612 orang.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berjanji akan memberikan bantuan kepada buruh yang menjadi korban Covid-19 itu. Bantuan, salah satunya diberikan melalui penyaluran sembako saat peringatan Hari Buruh atau May Day, Jumat (1/5/2020).

Advertisement

Serunya Berburu Benih di Sentra Pembibitan Sayuran Klaten

Paket sembako kepada buruh itu diberikan Ganjar secara maraton di tiga lokasi, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali. Di Kota Semarang, Ganjar memberikan bantuan sebanyak 864 paket sembako di permukiman buruh yang terletak di Rusunawa Kudu.

Bantuan Sembako

Sementara di Kabupaten Semarang, sekitar 300 paket sembako diberikan di Rusunawa Gedanganak, Ungaran, Kabupaten Semarang. Sedangkan sisanya, sekitar 1.000 paket sembako diberikan untuk buruh di Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Ganjar mengaku sengaja memberikan paket sembako dalam perayaan May Day atau Hari Buruh. Hal itu dilakukan guna meringankan beban buruh di tengah pandemi Covid-19.

“Momentum May Day ini kita gunakan untuk saling membantu. Daripada buruh pada demo, mengumpulkan massa kan berbahaya. Maka, kita minta buruh tidak usah aksi demo, biar kami yang demo membagikan bantuan ke mereka,” ujarnya.

Kabar Baik, 53 Tim Medis RSUP Dr Sardjito Jogja Negatif Covid-19

Advertisement

Ganjar menambahkan bantuan kepada buruh akan diberikan secara menyeluruh di kabupaten/kota. Bantuan akan diberikan mulai awal hingga pertengahan Mei nanti. “Seperti Sragen misalnya, mulai Senin besok akan dibagikan,” terang Ganjar.

Paket sembako yang diberikan ke buruh total nilainya mencapai Rp200.000. Perinciannya yakni beras 10 kg, gulai pasir 1 kg, minyak goreng 2 liter, ikan ½ kg, dan mi instan 8 bungkus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif