SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino. (Freepik.com)
Solopos.com, UNGARAN–Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Kadispertanikap) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, menyebut dampak El Nino kali ini tidak begitu berimbas ke pertanian di Kabupaten Semarang.
“Tidak begitu berdampak untuk sejenis sayuran dan lainnya, yang justru sedikit berdampak adalah tanaman padi. Tapi kami bersyukur petani padi di Kabupaten Semarang rata-rata di bulan Agustus ini semuanya sudah masuk masa panen, sehingga tidak begitu berdampak sekali,” kata Edy pada Jumat (4/8/2023).
Berdasarkan BMKG, kata Edy, El Nino sendiri diprediksi terjadi di Kabupaten Semarang sekitar Juli-Agustus. Pada bulan itu petani padi di wilayah Kabupaten Semarang sudah selesai masa panen.
Lantaran El Nino diprediksi bakal terjadi saat petani sudah selesai masa panen, sehingga dampaknya tidak begitu berimbas di Kabupaten Semarang. “Sehingga ini sangat aman bagi pertanian padi di Kabupaten Semarang termasuk pasokannya pun tetap aman,” jelas dia.
Edy mengaku pihaknya telah mengimbau kepada petani, untuk sedari awal mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi El Nino. Seperti membuat sumur bur tanah di dekat lahan pertanian.
“Ini fungsinya semacam antisipasi jika musim kemarau ini ternyata berkepanjangan di Kabupaten Semarang. Dan saya bersyukur sudah ada beberapa petani yang menyiapkan sumur bur tanah ini untuk difungsikan ke lahan pertanian mereka, dan semoga lekas menyebar di semua sektor pertanian di Kabupaten Semarang,” tegasnya.
Selain itu, Edy juga meminta petani untuk efisiensi dalam penggunaan air. Dan juga, bagi petani sayur, Edy meminta kepada para petani untuk bisa menanam jenis-jenis tanaman sayur yang kuat dengan cuaca panas. Seperti jagung, singkong, dan lainnya.
“Sehingga diterpaan musim panas ini atau El Nino petani tetap bisa memanen sayuran,” jelas Edy.