Jateng
Jumat, 14 Agustus 2015 - 01:50 WIB

DAMPAK KEMARAU : Air Bendungan Surut, 26.153 Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Dampak kemarau mengancam ribuan hektare sawah terancam kekeringan akibat surutnya air Bendungan Manganti.

Kanalsemarang.com, CILACAP-Areal persawahan seluas 26.153 hektare (ha) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terancam kekeringan akibat penurunan elevasi air di Bendung Manganti yang berada perbatasan Jateng-Jabar.

Advertisement

“Hingga 12 Agustus 2015, elevasi air di Bendung Manganti, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, Cilacap, hanya 8,5 meter dengan debit air sebesar 1,3 meter kubik. Padahal, dalam kondisi normal mencapai 10,2 meter dengan debit air sebesar 32 meter kubik per detik,” kata Kepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap Alexander Ristiyanto didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Saeful Hidayat di Cilacap, Kamis (13/8/2015).

Dengan debit air sebanyak 1,3 meter kubik per detik itu, kata dia, Bendung Manganti hanya mampu mengairi area persawahan sekitar 1.300 hektare dari total 26.153 hektare yang tersebar di Daerah Irigasi (DI) Sidareja-Cihaur seluas 21.537 hektare dan DI Lakbok Selatan, Kabupaten Ciamis, seluas 4.616 hektare.

Sementara untuk mengairi sawah seluas 26.153 hektare, lanjut dia, debit air yang dibutuhkan sekitar 30 meter kubik per detik.

Advertisement

Lebih lanjut, dia mengatakan jika mengacu pada jadwal musim tanam kedua, terhitung mulai bulan Juli seharusnya sudah tidak ada kebutuhan air untuk lahan sawah.

“Akan tetapi di beberapa wilayah mengalami keterlambatan pola tanam sehingga sawah mengering karena tidak teraliri air irigasi,” katanya.

Menurut dia, air yang dialirkan dari intake Bendung Manganti hanya untuk membantu peresapan sumur-sumur yang digunakan untuk air minum.

Advertisement

Ia mengatakan bahwa pembangunan Waduk Matenggeng di Dayeuhluhur, Cilacap, yang akan dibangun pada tahun 2018 dan ditargetkan selesai pada tahun 2022 merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan yang biasa melanda wilayah barat Kabupaten Cilacap.

Bahkan, kata dia, Waduk Matenggeng dapat mengatasi bencana banjir yang juga sering melanda wilayah barat Kabupaten Cilacap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif