Jateng
Selasa, 18 November 2014 - 18:50 WIB

DAMPAK KENAIKAN BBM : Aksi Mogok Angkutan di Banyumas Mulai Rabu

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah bus mengantri BBM di sebuah SPBU di Palur, Jaten, Karanganyar, belum lama ini. Organda menyatakan belum akan menaikkan tarif angkutan umum terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Kanalsemarang.com, BANYUMAS – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, siap menggelar aksi mogok massal angkutan umum mulai Rabu (19/11/2014) pukul 00.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Advertisement

“Kami sepakat untuk ikut melakukan mogok, lantaran tuntutan pemberian subsidi BBM [bahan bahan minyak] khusus untuk angkutan umum tidak direspons oleh pemerintah,” kata Ketua Organda Kabupaten Banyumas Sugiyanto seperti dikutip Antara, Selasa (18/11/2014).

Menurut dia, kesepakatan tersebut dihasilkan dalam Musyawarah Kerja Nasional Organda di Semarang, 16-18 November 2014.

Khusus Kabupaten Banyumas, kata dia, keputusan untuk melakukan aksi mogok massal itu telah disepakati oleh para pemilik angkutan penumpang dan barang serta sejumlah sopir saat rapat pengurus Organda Banyumas di Kantor Koperasi Angkutan Kota (Kopata) Purwokerto, Selasa.

Advertisement

Dalam hal ini, lanjut dia, semua pengusaha angkutan penumpang seperti angkutan kota, angkutan pedesaan, taksi, angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP), angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP), dan angkutan barang sepakat tidak mengoperasikan armada mereka mulai hari Rabu (19/11), pukul 00.00 WIB, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Keputusan mogok massal secara nasional itu merupakan bentuk protes terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan Presiden Joko Widodo, yakni harga premium naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter,” katanya.

Menurut dia, Organda telah mengajukan kebijakan supaya ada pengecualian bagi angkutan umum jauh sebelum pemerintah menentukan besaran kenaikan harga BBM.

Advertisement

Akan tetapi, kata dia, keinginan Organda tersebut tidak diakomodasi oleh pemerintah dengan memukul rata kenaikan harga BBM bersubsidi.

Terkait aksi mogok massal yang akan digelar mulai hari Rabu, Sugiyanto mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan tindakan anarkis.

“Mogok massal secara nasional yang akan kami gelar mulai besok [Rabu] sebagai bentuk keprihatinan atas keputusan pemerintah yang tidak berpihak kepada angkutan umum,” katanya.

Ia mengatakan bahwa sedikitnya terdapat 605 angkutan pedesaan, 340 angkutan kota, taksi 120 armada, 600 armada AKDP, dan 187 armada AKAP yang akan terlibat dalam aksi mogok massal di Kabupaten Banyumas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif