SOLOPOS.COM - Awak angkuta nomor 3 jurusan Gulon-Baki beristirahat di dalam mobil saat aksi mogok di Jl. Ki Hajar Dewantara, Jebres, Solo, Selasa (25/2/2014). Aksi mogok tersebut terkait mulai beroperasinya bis Batik Solo Trans (BST) Koridor 2. (Septian Ade Mahendra /JIBI/Solopos)

Ilustrasi angkutan. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Seluruh pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) berencana melakukan mogok nasional pada Rabu (19/11) sebagai protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Angkutan umum dan angkutan barang akan mogok secara nasional mulai pukul 00.00 WIB dan berlangsung selama satu hari penuh,” kata Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti usai mengikuti Musyawarah Kerja Nasional IV Organda 2014 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2014).

Ia menyatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi merugikan pengusaha angkutan umum.

Menurut dia, angkutan umum hanya menggunakan kurang dari tujuh persen dari total kuota BBM bersubdisi di Indonesia, dan 90% lebih BBM digunakan pemilik kendaraan pribadi.

“Organda sudah pernah menyampaikan kepada pemerintah bahwa dampak kenaikan harga BBM besar sekali,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Ia mencontohkan, ada penyesuaian tarif angkutan umum sebesar 19% pada saat kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.000 pada 2012.

“Sampai hari ini kami belum berencana menaikkan tarif angkutan umum karena khawatir tidak ada penumpang dan orang-orang justru mencari alternatif lain,” katanya.

Eka mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan nasib para pengusaha angkutan yang tergabung dalam Organda terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Kami ini juga bagian dari rakyat, sehingga juga harus diperhatikan, kami menunggu kepedulian pemerintah,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis premium naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter, sementara harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter.

Kenaikan harga tersebut mulai berlaku pada Selasa, 18 November 2014, pukul 00.00 WIB, dan berlaku serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sementara harga minyak tanah tetap yaitu Rp2.500 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya