SOLOPOS.COM - Ilustrasi Perumahan (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)
Kanalsemarang.com, SEMARANG – Real Estate Indonesia (REI) Jateng berharap bantuan dari Pemerintah meringankan pengembang perumahan terkait ongkos pembangunan rumah terutama untuk segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Dengan adanya bantuan dari Pemerintah kami harapkan bisa mencegah kenaikan harga jual rumah yang terlalu tinggi akibat dari kenaikan harga BBM subsidi,” ujar Ketua REI Jateng Prijanto seperti dikutip Antara, Kamis (20/11/2014).
Menurutnya, bantuan Pemerintah tersebut dapat berupa pengadaan akses jalan dari jalan raya menuju komplek perumahan, saluran air, dan sejumlah infrastruktur lainnya.
Mengenai kemungkinan kenaikan harga rumah, pihaknya mengakui kondisi tersebut tidak bisa dihindari. Selain karena kenaikan harga sejumlah material bangunan juga di setiap awal tahun harga rumah pasti mengalami kenaikan.
Selain itu, untuk menjaga tingginya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan rumah, Prijanto berharap Pemerintah melakukan penyesuaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang tidak memberatkan buruh.
Menurutnya, membantu pengadaan fasilitas infrastruktur di komplek perumahan atau melakukan penyesuaian UMK di kalangan pekerja adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh Pemerintah untuk menekan harga rumah.
“Terutama untuk pembangunan rumah sederhana yang pasti akan merasakan dampak dari kenaikan harga BBM ini,” jelasnya.
Berbeda dengan pembangunan rumah mewah, pihaknya berharap tidak ada pengaruh signifikan terkait kenaikan harga BBM subsidi tersebut.
“Kalau segmen pasar untuk rumah mewah kan mereka yang memiliki ekonomi menengah ke atas, harapan saya tidak akan terganggu meskipun ada kenaikan harga jual,” jelasnya.