SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kondisi raskin yang tidak layak konsumsi di Desa Kepek Wonosari Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi raskin (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Kanalsemarang.com. BANYUMAS – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, segera mengajukan penyaluran beras untuk keluarga miskin tambahan sebagai antisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Saya buat surat, mungkin hari ini saya tandatangani untuk meminta Gubernur agar raskin digelontorkan kembali, paling tidak sampai akhir tahun,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, seperti dikutip Antara, Selasa (18/11/2014).

Ia mengakui alokasi raskin 2014 untuk Kabupaten Banyumas telah habis karena ada dua bulan yang penyalurannya didobel.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya juga akan membicarakan permasalahan tersebut dan jika memungkinkan akan menggunakan dana APBD penyaluran beras bagi warga miskin.

“Kalau di APBD tersedia dana cadangan untuk ini [penyaluran beras bagi warga miskin], dari APBD pun bisa. Kalau boleh dan bisa, tetapi saya perlu penelahaan,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan mengajukan surat kepada Gubernur Jateng terkait penyaluran raskin tambahan untuk bulan November dan Desember 2014 meskipun program tersebut akan dihentikan pemerintah mulai tahun 2015 dan digantikan dengan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PMKS).

“Dana PMKS bisa untuk beli beras, tapi kan saat ini kartunya (kartu PMKS) belum diterima, sedangkan kebutuhan sehari-hari sudah menjalani proses. Paling tidak sebelum mereka menerima harus ada bantalan dulu, apakah akan menunggu sampai kartu itu turun,” katanya.

Menurut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar kartu PMKS dapat segera turun sehingga bisa secepatnya didistribusikan kepada masyarakat.

Lebih lanjut Bupati mengakui bahwa dampak kenaikan harga BBM sangat dirasakan oleh warga miskin maupun pegawai berpenghasilan rendah karena harga kebutuhan pokok dapat dipastikan akan ikut naik.

“Kalau mereka gajinya tetap, bisa jadi akhir bulan tidak bisa makan. Itu yang harus diantisipasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya