Jateng
Sabtu, 6 Desember 2014 - 06:50 WIB

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM : Perlahan-lahan Harga Kedelai Impor Mulai Naik

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (Westchasesmiles.com)

Ilustrasi kedelai (Westchasesmiles.com)

Kanalsemarang.com, KUDUS-Harga kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pascakenaikan harga bahan bakar minyak, bertahan cukup tinggi Rp8.000 per kilogram.

Advertisement

“Sebelum ada kenaikan harga BBM harga jualnya justru sudah naik terlebih dahulu menjadi Rp8.000/kg dari sebelumnya Rp7.700/kg,” kata Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Maruf seperti dikutip Antara, Jumat (5/12/2014).

Meskipun biaya transportasi mengalami kenaikan pascakenaikan harga BBM bersubsidi, kata dia, harga kedelai tidak dinaikkan.

Advertisement

Meskipun biaya transportasi mengalami kenaikan pascakenaikan harga BBM bersubsidi, kata dia, harga kedelai tidak dinaikkan.

Hal itu, kata dia, memang berdampak pada margin keuntungan yang menjadi berkurang karena harganya stabil, sedangkan biaya transportasi mengalami kenaikan.

Alasan tidak menaikkan harga kedelai, kata dia, karena pertimbangan kenaikan biaya transportasi tidak terlalu signifikan.

Advertisement

Lantaran harga kedelai cenderung stabil, kata dia, permintaan juga stabil.

Permintaan kedelai dalam sehari, kata dia, berkisar 15 ton hingga 20 ton dengan jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kudus mencapai 300-an orang.

Stok kedelai lokal, katanya, pekan ini mulai berkurang karena sudah tidak ada daerah yang panen.

Advertisement

Stok yang tersedia saat ini, kata dia, hanya lima ton karena merupakan sisa persediaan sebelumnya.

Hal itu, katanya, berbeda dengan stok kedelai impor, yang pekan ini cukup melimpah atau mencapai 60 ton.

Harga kedelai lokal pekan ini Rp7.750/kg.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif