SOLOPOS.COM - Ilustrasi mebel rotan (JIBI/Solopos/Antara)

Dampak pelemahan rupiah tampaknya mendongkrak nilai ekspor Jawa Tengah.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan Agustus meningkat sebesar 15,81 persen dibandingkan bulan Juli seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kami melihat, penguatan dolar AS ini berdampak pada peningkatan nilai ekspor dari Jawa Tengah,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari di Semarang, Selasa (15/9/2015).

Menurut data BPS, nilai ekspor Jateng pada bulan Agustus lalu mencapai 445 juta dolar AS atau meningkat dibandingkan bulan Juli yang mencapai 384,24 juta dolar AS. Sedangkan jika dibandingkan pada bulan Agustus tahun lalu, nilai ekspor Jateng juga mengalami kenaikan sebesar 4,87 persen atau setara dengan 20,69 juta dolar AS.

Meski demikian untuk ekspor kumulatif bulan Januari-Agustus tahun ini tercatat sebesar 3.631,18 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 4,49 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3.801,90 juta dolar AS.

Untuk negara tujuan ekspor, hingga saat ini Amerika Serikat masih menjadi pengimpor terbesar barang dari Jawa Tengah dengan angka 109,23 juta dolar AS, disusul Tiongkok sebesar 56,82 juta dolar AS, dan Jepang 47,16 juta dolar AS.

Peranan ketiga negara tersebut terhadap total ekspor Jateng pada periode Januari-Agustus 2015 mencapai 44,13 persen. Secara keseluruhan, ekspor dibedakan dalam tiga kawasan yaitu ASEAN, Uni Eropa, dan negara-negara utama tujuan ekspor.

Untuk ekspor Jateng ke negara-negara di kawasan ASEAN pada periode yang sama tahun ini mencapai 369 juta dolar AS atau berkontribusi sebesar 10,16 persen terhadap total ekspor Jateng.

Dari sisi komoditas, untuk komoditas utama ekspor yaitu tekstil dan barang dari tekstil dengan nilai 188,35 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu sebesar 91,05 juta dolar AS, dan bermacam barang hasil pabrik sebesar 52,80 juta dolar AS.

Sementara itu, meski terjadi kenaikan ekspor namun untuk nilai impor Jateng juga mengalami kenaikan. Kondisi tersebut tidak lepas dari masih tergantungnya industri dalam negeri salah satunya di Jawa Tengah terhadap bahan baku impor terutama untuk industri tekstil.

Menurut data BPS, untuk nilai impor Jateng pada bulan Agustus mencapai 99,27 juta dolar AS atau meningkat sebesar 21,94 persen dari impor bulan Juli yaitu 817,02 juta dolar AS.

Untuk tekstil dan barang tekstil masuk dalam tiga besar kelompok komoditas yang mempunyai nilai impor tertinggi yaitu 106,92 juta dolar AS.

Sedangkan dua kelompok komoditas lain yang juga memiliki nilai impor tinggi yaitu produk mineral dengan nilai impor mencapai 589,95 juta dolar AS dan mesin dan pesawat mekanik dengan nilai impor sebesar 107,57 juta dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya