Jateng
Rabu, 3 Desember 2014 - 23:50 WIB

DANA BANTUAN : Perbaiki Sarana Prasarana, Pemprov Jateng Kucurkan Rp1,154 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengucurkan dana bantuan keuangan bidang sarana dan prasarana untuk 35 kabupaten/kota sebesar Rp1,154 triliun pada 2015.

Advertisement

“Jumlah bantuan keuangan pada 2015 mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp1,147 triliun,” kata Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jateng Arif Sambodo di Semarang seperti dikutip Antara, Rabu (3/12/2014).

Menurut dia, dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jateng, Kabupaten Brebes menerima dana bantuan keuangan terbanyak sebesar Rp51,3 miliar, sedangkan Kota Salatiga tercatat sebagai daerah yang paling sedikit menerima bantuan keuangan Rp9,1 miliar.

“Urutan selanjutnya yang menerima dana bantuan keuangan terbesar setelah Kabupaten Brebes adalah Kabupaten Banyumas Rp51,1 miliar, Kabupaten Cilacap Rp50,46 miliar, dan Kabupaten Kebumen Rp50,4 miliar,” ujarnya.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan daftar penerima dana bantuan keuangan yang dikucurkan Pemprov Jateng pada 2015 mendatang lebih proporsional dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, perbandingan besaran dana bantuan keuangan terlihat cukup besar, tapi pada 2015 hanya sekitar Rp40-an miliar,” katanya.

Khusus untuk Kota Semarang dan Kota Surakarta, kata dia, pada tahun depan mengalami kenaikan dana bantuan keuangan yang cukup tinggi.

Advertisement

“Sebelumnya Kota Semarang hanya menerima dana bantuan keuangan Rp17,7 miliar tapi pada 2015 akan menerima Rp45,5 miliar, sedangkan Kota Surakarta yang sebelumnya hanya mendapat Rp9 miliar akan menerima Rp33,7 miliar,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa proses penetapan besaran dana bantuan keuangan Pemprov Jateng menggunakan asas proporsional dan transparansi dengan memperhitungkan luas wilayah, jumlah penduduk miskin, serta pendapatan asli daerah.

“Pemprov Jateng juga memperhatikan kinerja pelaksanaan realisasi bantuan keuangan tahun sebelumnya, kalau tahun lalu realisasi penyerapannya buruk ya sekarang mendapat lebih sedikit,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif