SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Dana hibah senilai Rp1,5 miliar untuk PT Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) dipertanyakan DPRD.

Semarangpos.com, SEMARANG-Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah mempertanyakan dana hibah untuk BUMD. PT Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) senilai Rp1,5 miliar pada APBD 2016.  Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Rukma Setyabudi mengatakan tidak mengetahui adanya alokasi dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemporv) Jateng untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Tidak pernah ada pembahasan di Komisi C dan Badan Anggaran DPRD tentang dana hibah Rp1,5 miliar ke CMJT, tapi secara diam-diam Pemprov mengalokasikan anggaran itu,” katanya kepada wartawan di Gedung Berlian, Jl. Pahlawan, Semarang, Rabu (27/1/2016).

Langkah Pemprov Jateng memberikan hibah kepada PT CMJT, lanjut Rukma tidak masuk akal karena seharusnya bentuknya adalah penambahan modal.

“CMJT kan merupakan BUMD seharunya bukan hibah, tapi penambahan modal,” tandas politisi PDIP ini.

Rukma mempertanyakan munculnya dana hibah untuk CMJT senilai Rp1,5 miliar karena pada pembahasan APBD Jateng 2016 anggaran tersebut tidak muncul. Untuk itu, dia meminta Komisi C yang membidangi BUMD agar meminta klarifikasi kepada CMJT terkait munculnya dana hibah yang nilanya cukup besar tersebut.

“Komisi C agar mengklarifikasi masalah ini, karena tidak pernah dibahas tiba-tiba muncul kan aneh,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Jateng Bambang Eko Purnomo menyatakan akan segera memanggil direksi CMJT untuk meminta penjelasan dana hibah Rp1,5 miliar tersebut.

Pasalnya, imbuh dia, Komisi C tidak pernah melakukan pembahasan dana hibah untuk CMJT.

“Dana hibah untuk CMJT sangat janggal. Saran saya BUMD tersebut tidak menggunakan anggaran tersebut daripada nanti dikemudian hari menjadi persoalan hukum,” kata dia.

Terpisah Direktur Utama (Dirut) CMJT M. Sayuti ketika dikonfirmasi wartawan mengaku tidak pernah mengajukan anggaran dana hibah Rp 1,5 miliar pada APBD Jateng 2016.

“Saya mengajukan anggaran dana untuk operasi pasar beras. Kalau nomenklaturnya dana hibah yang menentukan Pemprov Jateng,” ucap dia. Menurut dia, pengajuan dana Rp 1,5 miliar akan digunakan untuk melakukan operasi pasar beras menjelang Lebaran 2016 kalau terjadi kenaikan harga beras di pasar.

Anggaran Rp1,5 miliar, imbuh Sayuti rencananya digunakan untuk pengadaan sebanyak 625 ton beras. ”Kalau nantinya tidak ada gejolak harga beras di pasar, dananya tidak akan digunakan,” pungkas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya