SOLOPOS.COM - Pemkab Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), melakukan penanganan sementara kerusakan jalan kawasan hutan penghubung Balong-Kepoh, Kepoh-Karangtengah–Gejeg. (blorakab.go.id)

Solopos.com, BLORA – Sejumlah jalan di kawasan hutan, Kabupaten Blora, membutuhkan perbaikan karena kondisinya rusak parah. Pemkab Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), melakukan penanganan sementara jalan rusak di kawasan hutan penghubung Balong-Kepoh, Kepoh-Karangtengah–Gejeg.

Penanganan darurat jalan rusak itu dilakukan dengan pengurukan menggunakan grosok di beberapa lokasi jalan yang rusak parah agar lebih aman dilalui masyarakat.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Dengan penggrosokan jalan itu mudah-mudahan untuk sementara bisa membuat warga setempat nyaman. Ya, memang sejak Sabtu kami langsung melakukan penggrosokan jalan di Kepoh itu,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora, Samgautama Karnajaya, Senin (15/5/23), dilansir blorakab.go.id.

Samgautama menjelaskan sejak Sabtu (14/5/23), petugas langsung turun lapangan untuk melakukan perbaikan sementara jalan rusak di Desa Kepoh.

Menurut Kades Kepoh, Sulawan, penggrosokan jalan di desanya mulai dilakukan Sabtu (13/5/2023). Sejumlah truk pengangkut grosok datang melakukan penggrosokan jalan yang rusak parah.

“Penggrosokan sebagai upaya darurat tercepat, agar bisa dilalui masyarakat dengan aman. Pasalnya jalan rusak di wilayah Balong–Kepoh, Kepoh–Karangtengah–Gejeg, hingga Kemadoh sangat memprihatinkan,” papar Sulawan.

Pihaknya belum tahu penggrosokan itu akan menghabiskan berapa truk grosok. Karena ini bantuan dari Bupati yang memerintahkan langsung DPUPR untuk melakukan penanganan sementara kerusakan jalan di Kepoh, Kecamatan Jati.

“Penanganan yang tepat yaitu dengan penggrosokan (diberi grosok), karena untuk mempersingkat waktu. Nantinya akses jalan tersebut bisa segera dimanfaatkan warga untuk kegiatan ekonomi,” ucapnya.

Panjang jalan yang harus diuruk dengan grosok itu lebih kurang mencapai 2,5 km sampai 3 km, selatan jembatan Ngamis.

“Untuk pemberian grosok dimulai hari ini, sepanjang jalan yang jelek. Dan besok dilanjutkan pekerjaan pemberian grosok untuk tambal sulam di selatan jembatan Ngamis,” ungkapnya.

Jalan Beton

Pihaknya berharap penggrosokan bisa terus dilakukan sampai Kepoh, Karangtengah, dan Gejeg. Setelah itu pihaknya berharap Pemkab dapat melanjutkan pembetonan jalan.

“Semoga nanti dapat dibeton. Semoga dapat anggaran di APBD Perubahan 2023. Terima kasih kepada Pak Bupati yang telah hadir langsung ke Kepoh melihat kondisi infrastruktur di desa kami,” ungkapnya.

Arief Rohman meninjau langsung kondisi kerusakan jalan kabupaten di kawasan hutan Desa Kepoh, Kecamatan Jati yang membelah hutan Perhutani KPH Randublatung, Jumat (12/5/23) lalu.

“Jumat lalu saya habis dari Kepoh. Saya minta DPU untuk menggrosok jalan yang rusak terlebih dahulu. Kami sedang berupaya mencari anggaran agar pembangunan jangka panjangnya bisa dilakukan,” ucap Bupati.

Menurut Bupati, ruas Kepoh-Gejeg-Kemadoh pada tahun 2022 baru saja selesai ada perbaikan pemadatan jalan. Namun, rusak kembali karena dilintasi truk-truk bertonase berat pengangkut hasil tebangan kayu jati hutan Perhutani.

Arief menuturkan Ada 138 desa se-Kabupaten Blora yang berada di dalam hutan seperti Desa Kepoh. Untuk membangun semua itu tidak mungkin APBD Kabupaten cukup. Sedangkan warga inginnya dibeton, sehingga kami terus berupaya mencari sumber-sumber anggaran lain di luar APBD Kabupaten untuk melanjutkan pembangunan jalan-jalan yang masih rusak,” ucap Bupati.

Rencananya Senin (15/5/2023), Bupati dan sejumlah jajarannya akan ke Jakarta, silahturahmi ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, atau Bappenas. Salah satunya menyampaikan kondisi yang ada di daerah agar bisa dibantu untuk membangun infrastruktur daerah.

“Kami juga akan berkomunikasi dengan pimpinan pusat Perum Perhutani, Kementerian PUPR, dan BUMN agar bisa sinergi. Mohon doanya semoga hasilnya yang terbaik untuk Blora,” tambah Bupati.

Selama kepemimpinan Arief, sejak 2021 hingga 2022 sudah menganggarkan pembangunan jalan hingga sekitar Rp450 Miliar. Termasuk dengan pinjaman bank daerah. Namun, anggaran sebanyak itu belum bisa menyelesaikan kerusakan jalan di Kabupaten Blora.

Oleh karena itu, akan dilanjutkan pada 2023 ini dan Pemkab terus mencari sumber pembiayaan lain untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya