SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengangguran. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan keadaan terbaru ketenagakerjaan di Jawa Tengah (Jateng), Senin (6/5/2024). Dari data yang disampaikan BPS itu, pengangguran di Jawa Tengah atau Jateng masih didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK.

Dikutip dari situs web jateng.bps.go.id, secara keseluruhan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng hingga Februari 2024 mencapai 4,39 persen, atau turun 0,85% dibandingkan Februari 2023.

Promosi BRI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terpancing Isu Uang Hilang di Medsos

Jumlah angkatan kerja juga mengalami peningkatan menjadi 21,35 juta, atau bertambah 0,28 juta dibandingkan Februari 2023. Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat menurun 0,11 persen, menjadi 72,22 persen pada Februari 2024.

Sementara itu jumlah penduduk yang bekerja di Jateng mencapai 20,41 juta, atau meningkat 0,45 juta daripada Februari 2023. Lapangan yang mengalami peningkatan terbesar antara lain sector penyediaan akomodasi dan makan minum (0,15 juta orang), disusul sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (0,12 juta orang).

Sementara itu jik dilihat dari tempat tinggalnya, pengangguran di wilayah perkotaan mencapai 5,02 persen. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan pengangguran di wilayah perdesaan yang mencapai 3,55%.

Hal ini wajar mengingat sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk bekerja di Jateng. Total dari 20,41 juta penduduk bekerja di Jateng, sekitar 28,32% berada di sektor pertanian.

Sedangkan di urutan kedua, sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Jateng adalah industri pengolahan sekitar 18,82% dan disusul sektor perdagangan dengan 17,99%.

Sementara itu, berdasarkan kategori pendidikan, tamatan SMK masih memiliki tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yakni sebesar 8,24%. Sedangkan untuk TPT paling rendah adalah tamatan sekolah dasar (SD) ke Bawah, yakni sekitar 2,27%.

Dibandingkan tahun lalu, hanya TPT dari tamatan D4 atau jenjang lebih tinggi yang mengalami peningkatan,yakni 2,41 persen. Sedangkan dari tamatan SD ke Bawah hingga tamatan D1/II/III mengalami penurunan, dengan penurunan TPT tertinggi terdapat pada tamatan SMP, yakni 1,76 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya