Jateng
Senin, 6 Mei 2024 - 19:14 WIB

Data BPS Terbaru, Lulusan SMK Masih Mendominasi Pengangguran di Jateng

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengangguran. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan keadaan terbaru ketenagakerjaan di Jawa Tengah (Jateng), Senin (6/5/2024). Dari data yang disampaikan BPS itu, pengangguran di Jawa Tengah atau Jateng masih didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK.

Dikutip dari situs web jateng.bps.go.id, secara keseluruhan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng hingga Februari 2024 mencapai 4,39 persen, atau turun 0,85% dibandingkan Februari 2023.

Advertisement

Jumlah angkatan kerja juga mengalami peningkatan menjadi 21,35 juta, atau bertambah 0,28 juta dibandingkan Februari 2023. Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat menurun 0,11 persen, menjadi 72,22 persen pada Februari 2024.

Sementara itu jumlah penduduk yang bekerja di Jateng mencapai 20,41 juta, atau meningkat 0,45 juta daripada Februari 2023. Lapangan yang mengalami peningkatan terbesar antara lain sector penyediaan akomodasi dan makan minum (0,15 juta orang), disusul sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (0,12 juta orang).

Sementara itu jik dilihat dari tempat tinggalnya, pengangguran di wilayah perkotaan mencapai 5,02 persen. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan pengangguran di wilayah perdesaan yang mencapai 3,55%.

Advertisement

Hal ini wajar mengingat sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk bekerja di Jateng. Total dari 20,41 juta penduduk bekerja di Jateng, sekitar 28,32% berada di sektor pertanian.

Sedangkan di urutan kedua, sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Jateng adalah industri pengolahan sekitar 18,82% dan disusul sektor perdagangan dengan 17,99%.

Sementara itu, berdasarkan kategori pendidikan, tamatan SMK masih memiliki tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yakni sebesar 8,24%. Sedangkan untuk TPT paling rendah adalah tamatan sekolah dasar (SD) ke Bawah, yakni sekitar 2,27%.

Advertisement

Dibandingkan tahun lalu, hanya TPT dari tamatan D4 atau jenjang lebih tinggi yang mengalami peningkatan,yakni 2,41 persen. Sedangkan dari tamatan SD ke Bawah hingga tamatan D1/II/III mengalami penurunan, dengan penurunan TPT tertinggi terdapat pada tamatan SMP, yakni 1,76 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif