SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kampus Unissula Semarang. (unissula.ac.id)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menantang Bupati Demak, dr. Esti’anah, menghadiri debat terbuka penanganan banjir rob di Sayung.

Fenomena abrasi atau rob khususnya di pesisir Kabupaten Demak khususnya di daerah Sayung bukan hal baru. Wilayah itu sudah bertahun-tahun teredam banjir rob.

Promosi Inilah Sederet Penghargaan Internasional yang Diraih BRI di Bulan Juni 2024

Berangkat dari permasalahan tersebut, Presiden BEM Unissula Semarang, Fery Agung Gumelar secara terbuka menantang dr. Esti’anah untuk adu gagasan soal penanganan banjir rob tersebut. Bahkan BEM Unissula Semarang telah mengirimkan surat secara resmi kepada Bupati Demak dan mengunggahnya di media sosial terkait ajakan debat terbuka pada Senin (1/7/2024).

Sedangkan tema yang diangkat dalam debat terbuka tersebut yakni “Menagih Penghidupan yang Layak Dalam Konstitusi: Kebijakkan Pemerintah Kabupaten Demak Dalam Menangani Banjir Rob di Desa Sayung”.

Kepada Solopos.com, Fery menuturkan ide ajakan debat terbuka itu karena resah wilayah pesisir Kabupaten Demak hampir sepanjang tahun direndam banjir rob.

Ia menilai setiap pergantian Bupati Kendal tidak berdampak apapun terhadap penanganan banjir rob di Sayung. Ajakan debat kepada dr. Estia’anah untuk mengetahui sudah seberapa jauh Pemkab Demak dalam menangani banjir rob.

“Kami tantang debat secara terbuka, kita ingin mengkaji dan membedah peraturan maupun kebijakan yang dibuat Pemkab Demak,” ucap Ferry, Rabu (3/7/2024).

Ferry mengatakan Pemkab Demak semestinya bisa belajar penanganan banjir rob ke negara luar seperti Belanda. Negara Kincir Angin dinilai berhasil menangani permasalahan banjir rob yang meredam Negara Belanda sedalam enam meter dari atas permukaan laut.

Setelah dua hari mengirimkan surat resmi, Bupati Demak belum merespons ajakan debat terbuka tersebut. BEM Unissula Semarang malah mendapat sensitmen negatif di media sosial.

“[Bupati Demak] belum merespons. Kami malah dianggap caper [cari perhatian] kenapa tidak dari dulu diangkat. Ada juga yang bilang kalau mau nantang kenapa tidak datang langsung,” imbuhnya.

Fery lantas menegaskan pihaknya berani menantang Bupati Demak bukan semata-mata mencari sensasi. Pihaknya sudah membuat kajian dan riset ke salah satu wilayah di Kabupaten Demak yang terdampak banjir rob.

“Intinya kami ingin melihat keseriusan mereka menangani banjir rob di Demak. Selama ini kami lihat dan riset ke Sayung, bupati belum pernah turun ke Sayung terutama daerah Timbulsloko,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya