SOLOPOS.COM - Gerbang Desa Religi Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, UNGARAN — Berada di lereng Gunung Sukroloyo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebuah sendang atau sumber mata air dipercaya memiliki berbagai khasiat dan karamah. Hal itu terlihat dari ramainya kunjungan peziarah yang datang untuk mencari berkah dari sumber mata air atau sendang yang terletak di Desa Religi Nyatnyono, Kabupaten Semarang, itu.

Sendang yang berada di Desa Nyatnyo, Kabupaten Semarang, ini memang tak pernah sepi dari peziarah. Selain airnya yang dipercaya memiliki berbagai khasiat, di dekat lokasi itu juga terdapat makam wali atau tokoh besar pada zamannya, yakni Syekh Hasan Munadi dan putranya, Syekh Hasan Dipuro.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Seorang pengunjung asal Pedurungan Kota Semarang, Dina, 34, mengaku datang ke Nyatnyono atas saran seorang kolega. Dina diberi tahu air di sendang itu mampu meredakan masalah di rumahnya.

“Tiba-tiba ada banyak lalat [di rumah]. Anehnya, lalat itu enggak mau pergi padahal sudah saya semprot [insektisida]. Kenalan saya bilang lalat-lalat itu sengaja dikirim ke rumah saya. Saya kemudian disarankan berendam ke [sendang] Nyatnyono agar lalat-lalat itu pergi,” ujar Dina saat dijumpai Solopos.com, Kamis (27/10/2022).

Menurut cerita warga setempat, air di sendang Nyatnyono Kabupaten Semarang itu tak pernah kering. Konon, sumber mata air di sendang itu berasal dari ketukan tongkat Syekh Hasan Munadi, seorang tokoh atau wali penyebar agama Islam yang disebut-sebut sezaman dengan Sunan Kalijaga.

Baca juga: Sendang Manten, Lokasi Sakral di Pertapaan Pringgondani Tawangmangu

Syekh Hasan Munadi kabarnya merupakan murid dari Sunann Bonang dan nama Nyatnyono berarti tiba-tiba ada. Konon, Kiai Hasan Munadi yang sedang melakukan khalwat atau menyendiri demi menyebarkan agama Islam mendapat isyarat untuk mendatangi sebuah tempat yang terdapat masjid.

Masjid

Sendang Nyatnyono Semarang
Pintu Masuk Sendang Kalimah Thoyibah di Desa Nyatnyono, Kabupaten Semarang, dibuat terpisah untuk membedakan pengunjung perempuan dan laki-laki. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Namun dalam khalwat-nya, sesampainya di tempat tersebut ternyata belum ada bangunan masjid. Masih di dalam isyarat khalwat, Syekh Hasan Munadi tiba-tiba melihat sebuah masjid yang sudah berdiri tegak, yang berada di lereng Gunung Sukroloyo.

“Sementara sendangnya ditemukan warga di sekitar makam. Kemudian dimanfaatkan peziaran untuk mencari karamah,” kata pengamat ilmu kejawen asal Kota Semarang, Budi Setiawan.

Baca juga: Kesakralan Sendang dan Kepercayaan Air Sumber Peradaban

Menurut Budi, wajar jika akhirnya masyarakat menganggap air sendang memiiliki khasiat tertentu seperti untuk mengusir setan dan menghilangkan sihir. “Karena ada dua makam wali tadi. Mereka percaya ada karamah dari airnya,” lanjut Budi.

Sumber air ini memiliki nama resmi Sendang Kalimah Toyyibah. Letaknya berada di bawah pohon beringin tua berusia puluhan tahun. Sumber air ini tidak pernah kering meski musim kemarau panjang.

Peziarah yang hadir di sana berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah (Jateng). Warga sekitar memanfaatkan keberadaan tempat keramat tersebut sebagai kawasan wisata religi.

Tidak jarang peziarah membawa botol air agar bisa membawa pulang air yang dianggap keramat dari Sendang Kalimah Thoyibah Desa Religi Nyatnyono Kabupaten Semarang.

Bagi anda yang ingin mengunjungi tempat ini, rute yang diambil dari jalur Semarang-Solo adalah masuk ke pertigaan Jalan Yos Sudarso. Tempuh jarak sekitar tiga kilometer, kemudian ambil arah kanan di Jalan Hasan Munadi. Pengunjung rombongan menggunakan bus tidak perlu khawatir sebab tersedia lahan parkir yang luas di dekat lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya