Jateng
Sabtu, 4 Maret 2017 - 19:50 WIB

Dekranasda Jateng Tak Lelah Tingkatkan Kualitas Pembatik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siti Atikoh Supriyanti, istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Facebook.com)

Dekranasda Jateng terus memfasilitasi upaya peningkatan kualitas pembatik setempat.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya memfasilitasi peningkatan kualitas pembatik yang tersebar di sejumlah daerah di Provinsi Jateng dengan berbagai program kegiatan.

Advertisement

“Misalnya dalam hal mendesain batik yang bisa untuk fashion, membatik beda dengan melukis, kemudian inovasi mereka bagaimana,” kata Ketua Dekranasda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Jumat (3/3/2017).

Ia meminta pembatik tak sekadar membuat aneka motif batik pada kain, namun diharapkan lebih memahami teknik desain pakaian. “Jangan sampai motif pada kain batik terlihat menarik, tapi kain tersebut justru tidak bisa dibuat menjadi pakaian karena motifnya sulit disesuaikan dengan model pakaian,” ujarnya.

Atikoh mengungkapkan, dirinya membeli kain batik dengan motif dengan perpaduan warnanya sangat menarik, tapi ternyata tidak bisa dijahit menjadi sebuah pakaian. “Penjahit menyampaikan jika motif kain itu tidak bisa dipotong sesuai dengan model pakaian sehingga sekarang kainnya ‘nganggur’ alias tidak terpakai,” katanya.

Advertisement

Terkait hal tersebut, istri orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah itu menilai perlu adanya penguasaan teknik desain bagi para pembatik agar kain yang telah didesain menarik tidak sia-sia.

Selain itu, kata dia, kaderisasi juga menjadi fokus Dekranasda karena profesi di bidang kerajinan tidak hanya membutuhkan keterampilan, tapi juga jiwa seni, talenta, dan minat. “Sayangnya, para generasi muda jarang yang mau menggeluti bidang kerajinan, mereka cenderung memilih untuk bekerja di kantoran,” ujarnya.

Dekranasda Jateng juga menekankan pada upaya fasilitasi promosi, terutama bagi pengrajin kecil yang memiliki keterbatasan modal sehingga usaha dilakukan bisa berkembang lebih besar.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif