Jateng
Rabu, 28 Januari 2015 - 18:50 WIB

DEMAM BERDARAH : 3 Penderita Mininggal, Pekalongan Tetapkan Status Kejadian Luar Biasa

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Nyamuk demam berdarah (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Demam berdarah menyebabkan tiga penderita warga Pekalongan meninggal dunia. Pemkab Pekalongan pun menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas kejadian tersebut 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, PEKELONGAN- Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menetapkan status kejadian luar biasa kasus demam berdarah dengue karena merebaknya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Suwondo di Pekalongan, Rabu, mengatakan selama Januari 2015, jumlah kasus DBD mencapai 11 kasus dengan tiga orang meninggal dunia.

Advertisement

“Hingga kini, sudah tiga pasien DBD meninggal dunia. Itu artinya masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD tersebut,” katanya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, secara kuantitatif jumlah kasus DBD pada awal Januari 2015 terjadi penurunan dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai sebanyak 17 orang.

Pada bulan Januari 2014, kata dia, jumlah orang yang meninggal karena DBD sebanyak dua orang sedang pada bulan yang sama tahun 2015 sudah ada tiga orang menjadi korban oleh penyakit itu.

Advertisement

Gejala DBD, lanjut dia, masih sulit diduga. Oleh karena itu, sebaiknya warga segera memeriksakan kepada dokter atau ke rumah sakit agar secepatnya mendapatkan pertolongan.

Adapun secara umum gejala penyakit DBD, kata dia, adalah memiliki ciri, seperti panas tinggi, pusing, dan muntah darah.

“Penderita DBD biasanya akan mendadak panas tinggi selama dua hingga tujuh hari, tampak lemah, lesu, dan suhu badan antara 38 dan 40 derajat Celsius,” katanya.

Untuk mengantisipasi merebaknya DBD, kata dia, pemkab telah melakukan pengasapan (fogging) di beberapa titik daerah endemis penyakit tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif