Jateng
Rabu, 21 Juni 2023 - 15:06 WIB

Demam Berdarah di Kota Semarang Tembus 348 Kasus, Kecamatan Tembalang Terbanyak

Ria Aldila Putri  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat jumlah demam berdarah dengue (DBD) telah mencapai 348 kasus hingga Rabu (21/6/2023). Dari jumlah tersebut, kasus terbanyak ada di Kecamatan Tembalang.

“Per hari ini ada 348 kasus DBD di Semarang. Paling banyak Tembalang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch. Abdul hakam, melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu.

Advertisement

Cuaca dan fenomena El Nino dinilai turut mempengaruhi munculnya DBB. El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

“Iya [pengaruh cuaca dan El Nino],” jelasnya.

Ia meminta masyarakat rutin memantau jentik nyamuk (PJN) guna mengantisipasi kemunculan nyamuk Aedes aegypti. Ia juga meminta masyarakat melakukan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

Advertisement

“Saya imbau masyarakat melakukan PJN secara rutin minimal dua kali sepekan dan melakukan gerakan 3 M untuk mencegah demam berdarah,” imbaunya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan dan Pemkot Semarang mulai menyalurkan nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia. Teknik tersebut nantinya akan membuat nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus penyebab DBD tidak bisa berkembang biak.

Mengurangi kasus DBD ada beberapa strategi. Pertama, memakai bioteknologi untuk nyamuk yang berpotensi menularkan DBD, nantinya dibuat agar nyamuk mandul alias tidak bisa berkembang biak.

Advertisement

“Strategi keduanya kami sedang pelajari vaksinasi demam berdarah sehingga bikin orangnya kebal,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi saat meninjau persiapan penggunaan teknologi Wolbachia di Kantor Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (30/5/2023).

Pemkot Semarang sendiri telah menyiapkan sejumlah tempat untuk pengembangbiakan nyamuk Wolbachia.

Sedangkan untuk telur nyamuknya diambil dari laboratorium di Salatiga. Kecamatan Tembalang sedikitnya membutuhkan dua juta bibit nyamuk Wolbachia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif