SOLOPOS.COM - Satpol PP Kota Semarang membongkar kios PKL demi kelancaran proyek tol Semarang-Demak ruas Kaligawe, Kamis (3/8/2023). (Solopos.com-RIa Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang melakukan pembongkaran terhadap sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Raya Pantura Semarang, Kecamatan Genuk atau tepatnya di depan Masjid Kai Jumadil Kubro, Kamis (3/8/2023). Pembongkaran itu dilakukan Satpol PP Kota Semarang karena kios-kios PKL itu dianggap menggangu kelancaran proyek tol Semarang-Demak ruas Kaligawe.

Kepala Satpol PP Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan pembongkaran ini sedianya akan dilakukan pada awal Juli 2023. Meski demikian, paguyuban tukang tambal ban meminta dispensasi sehingga pembongkaran kios baru dilaksanakan hari ini.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Saya terima kasih untuk paguyuban PKL tambal ban, sama PKL yang ada di Jalan Kaligawe jadi sudah kita komunikasikan 3 bulan lalu. Rencana awal Juli kami bongkar tetapi mereka menghendaki akhir Juli. Kami biarkan beri SP 1 dan SP 2, intinya silakan dibongkar sendiri. Saya sampaikan bahwa Satpol akan hadir hari kami tanggal 3 Agustus. Tadi masih ada sekitar 7 lapak yang belum terbongkar, alhamdulilah kondusif,” ujar Fajar di sela kegiatan pembongkaran, Kamis.

Ia menyebut, ada 27 kios PKL yang harus dibongkar untuk memperlancar pembangunan proyek nasional pada jembatan tol di Kaligawe. Pedagang sudah membongkar 20 lapak secara mandiri, sedangkan sisanya dibereskan Satpol PP Kota Semarang.

“Karena ini proyek nasional. Dari PKL juga sudah menyadari. Totalnya 27 yang mereka sudah bongkar sendiri ada 20. Ini tujuh, kami bongkar sendiri. Nanti tinggal kami carikan alternatif lain. Mungkin di Terminal Terboyo atau di mana,” jelasnya.

Fajar juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Polsek dan Danramil Genuk sehingga proses pembongkaran kios dapat dilakukan dengan lacar.

“Saya matur nuwun kepada PKL yang luar biasa kondusifnya dan relatif aman.dalam pembongkaran tadi berjalan cukup kondusif. Terima kasih kepada Kapolsek Genuk dan Danramil yang sudah membantu pengamanan,” ucapnya.

Sementara itu, Konsultan Proyek HAKA, Dodi Indra Wirawan, menambahkan jika pihaknya sudah memberikan dana tali asih kepada setiap lapak sebesar Rp5 juta sebagai ganti untung. “Ada tali asih Rp5 juta per lapak. Sudah diberikan awal Juni. Akhir Juni memang harusnya sudah dibongkar tapi sampai akhir Juli,” sebutnya.

Setelah steril dan dibersihkan, proyek pelebaran jalan lingkar dan penataan Kaligawe akan segera dilalukan dengan target 2 tahun pengerjaan.

“Targetnya kalau proyek secara keseluruhan sampai dua tahun lagi. Cuma untuk jalan tol ini sampai akhir tahun. Pelebarannya sudah akan dilakukan setelah dibersihkan. Dari Kaligawe sampai Genuk,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya