SOLOPOS.COM - Massa penolak pabrik semen dan petani tembakau menunjukkan tekad mereka di Jl. Pahlawan, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (17/1/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Demonstrasi di Semarang mendapat dukungan dari publik pengguna Internet (netizen).

Semarangpos.com, SEMARANG Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Jl. Pahlawan, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (17/1/2017), digeruduk demonstran berbagai kelompok. Mereka mengusung aspirasi tujuan berbeda-beda.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Para demonstran itu menuai dukungan dari publik pengguna Internet (netizen). Dukungan para netizen itu antara lain tercurah kala pengguna akun Facebook Rahmulyo Adi Wibowo menginformasikan di dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MOK Semar) tentang adanya tiga kelompok pedemo yang mendatangi Kantor Gubernur pada waktu bersamaan.

Mereka adalah massa penolak pabrik semen di Pegunungan Kendeng, nelayan penolak peraturan menteri terkait jaring cantrang, dan masyarakat dari Kabupaten Termanggung dan Magelang yang menolak impor tembakau. “Tolak PT Semen di Rembang,” tulis pengguna akun Facebook Abdul Malik Fantasista pada kolom komentar unggaran informasi Rahmulyo Adi Wibowo itu.

Ada juga netizen yang mendukung kelompok demostran lainnya. Namun ada juga netizen yang mengimbau agar pedemo juga menghormati pengguna jalan sehingga tak menyebabkan kemacetan lalu lintas. “Silakan demo, tapi aku dikasih jalan brooo, ojo gawe macete kampungku gergaji,” timpal pengguna akun Roedy Priyanto.

Sementara itu, pengguna akun Hadi Sofian mengabarkan demo di Semarang itu juga diikuti sejumlah mahasiswa. Ia juga mengutip undangan yang ditujukan kepada para mahasiswa untuk berkumpul di Gedung Pascasarjana Undip yang selanjutnya melakukan aksi demo mendukung warga Pegunungan Kendeng, eks Keresidenan Pati, Jateng yang menolak pabrik semen.

Petani penolak impor tembakau dan massa penolak pabrik semen Rembang dilaporkan sempat terlibat aksi saling lempar botol air mineral saat sama-sama berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jateng itu. Dua massa berbeda kepentingan itu tiba-tiba terlibat aksi lempar botol air mineral dan saling dorong sekitar pukul 12.15 WIB.

Melihat kondisi tersebut, polisi yang berjaga-jaga di sekitar lokasi unjuk rasa melakukan tindakan preventif sehingga bentrokan tidak meluas. Puluhan polisi berseragam lengkap terlihat langsung memisahkan dua kelompok massa dengan membuat pagar betis. Sementara itu, koordinator masing-masing kelompok massa berusaha menenangkan kelompoknya agar tidak terprovokasi.

Kabar itu juga ditautkan di grup Facebook MIK Semar dan membuat sekumlah member heran. Mereka pada umumnya menyatakan tak habis pikir mengapa dua kelompok beda kepentingan yang tak saling merugikan itu bisa ricuh. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya