SOLOPOS.COM - Armada bus baru BRT Trans Semarang. (Skyscrapercity.com)

Demo dilakukan ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Balai Kota Semarang,

Semarangpos.com, SEMARANG — Ratusan sopir angkutan kota (angkot) dari empat trayek di Kota Semarang, Rabu (8/3/2017), menggeruduk Balai Kota Semarang. Mereka menolak pengoperasian dua koridor baru bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Empat trayek baru BRT Trans Semarang yang didemo awak angkot Semarang itu adalah C10 yang melayani Pasar Johar-Banyumanik PP, C2 yang melayani rute Kedungmundu-Pasar Johar PP, C5 yang melayani trayek Tegalwareng (Sriwijaya)-Kedungmundu PP, dan R10C yang melayani Jatingaleh-Unnes Gunungpati PP.

Dengan membawa angkot yang ditulisi, “Hendi Idolaku, Hendi Wali Kotaku” dan “Jangan Kau Bunuh Aku”, mereka berarak-arakan secara tertib dikawal oleh polisi menuju Balai Kota Semarang untuk berdemonstrasi. Bergantian awak angkot Kota Semarang itu menggelar orasi.

Sesampainya di depan gerbang balai kota, para sopir mendengarkan orasi, sembari membawa kertas bertuliskan “Hendi Wali Kotaku, Hendi Idolaku, Tapi Ngapusi Aku”, dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Sayangnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kebetulan sedang berkegiatan di luar Kota Semarang sehingga para awak angkot demonstran itu hanya ditemui oleh Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan Trijoto Sardjoko.

Dalam orasinya, para sopir meneriakkan penolakan terhadap pengoperasian dua koridor baru Trans Semarang, yakni Koridor V rute Meteseh-PRPP PP dan Koridor VI rute kampus Undip-Unnes PP. “Kami ini sudah tidak punya apa-apa, pekerjaan hanya menjadi sopir yang sekarang sepi. Sekarang, malah dimatikan dengan adanya Trans Semarang,” kata koordinator sopir angkot Totok Hardiyanto.

Buktinya, kata dia, sudah terlihat sejak pengoperasian koridor-koridor BRT Trans Semarang sebelumnya yang mematikan beberapa trayek angkot sehingga jika ditambah dua koridor lagi akan semakin membinasakan. “Di koridor-koridor lain sudah mematikan beberapa jurusan. Ini malah mau buka koridor baru. Kami akan tetap berjuang sampai pemerintah memberikan keputusan yang adil,” kata Koordinator Paguyuban Sopir R 10 itu.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Layanan Umum UPTD Trans Semarang Agung Nurul Falaq mengatakan mengenai dua koridor baru itu sudah memasuki tahap lelang yang tidak bisa dibatalkan, tetapi akan dicarikan solusi. “Untuk operasional koridor baru tetap jalan karena saat ini sudah masuk proses lelang. Namun, kami akan carikan solusi, baik perubahan jalur, pola perjalanan, solusi bagi sopir angkot,” katanya.

Berkaitan dengan dua koridor baru Trans Semarang, Agung mengatakan persiapan rute baru alat transportasi Kota Semarang itu sudah dilakukan sejak lama, salah satunya penyediaan selter, yakni 16 di Koridor V dan 23 di Koridor VI.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya