SOLOPOS.COM - Orang-orang yang mengaku sebagai warga Kabupaten Rembang pendukung pembangunan pabrik semen membentangkan spanduk dan poster saat berunjuk rasa di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Demo akan dilakukan ribuan warga dari berbagai kelompok di depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa (17/1/2017).

Semarangpos.com, SEMARANG – Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Jl. Pahlawan, Semarang, Selasa (17/1/2017) ini bakal dipadati ribuan pendemo dari berbagai elemen masyarakat yang menyuarakan kepentingan yang berbeda. Mereka akan menyuarakan aspirasinya di depan Kantor Gubernur Jateng atau tepatnya dari balik pintu depan pagar kantor yang setiap hari digunakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, beraktivitas.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kasubbag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna, menyebutkan ribuan orang yang akan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur itu berasal dari berbagai kelompok kepentingan dan akan menyuarakan aspirasi yang berbeda-beda.

“Ada masyarakat yang berasal dari kelompok pro pembangunan pabrik semen di Kendeng dan ada juga yang kontra. Mereka rencana berdemo secara bersamaan. Selain kedua kelompok itu, rencana juga ada pendemo dari massa mahasiswa yang kontra dengan pembangunan pabrik semen,” terang Suwarna saat dihubungi Semarangpos.com, Senin (16/1/2017).

Selain pendemo pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, eks Keresidenan Pati, Suwarna juga menyebutkan demo di depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa nanti akan diikuti oleh para petani tembakau yang menamakan Aliansi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng. Para petani tembakau itu akan menyuarakan tuntutan terkait pengesahan RUU Pertembakauan.

Tak hanya itu, area pendestrian yang ada di depan Kantor Gubernur Jateng kemungkinan juga diramaikan dengan aksi para pendemo dari kelompok mahasiswa yang menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Meski demikian, dari sekian banyak kelompok yang berdemo itu, risiko ricuh atau bentrok kemungkinan akan terjadi dari para warga yang memiliki kepentingan berbeda terhadap pembangunan pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, eks Keresidenan Pati.

Kondisi ini tak lain karena kedua kelompok itu berdemo bersamaan dengan hasil putusan Mahkamah Agung (MA) terkait peninjauan kembali (PK) perizinan pembangunan pabrik semen.

Apa pun keputusan itu dipastikan akan membuat salah satu kelompok kecewa hingga berisiko bentrok dengan kelompok yang satunya. Terkait kemungkinan itu, Polrestabes Semarang pun telah menyiapkan strategi guna mengantisipasi.

“Kami akan turunkan personel sebanyak mungkin guna mengamankan aksi unjuk rasa nanti. Selain itu kami akan berikan sekat pemisah pada kedua kelompok yang berbeda kepentingan itu,” terang Suwarna.

Selain upaya-upaya itu, Suwarna juga mengatakan pihak Polrestabes telah menetapkan waktu yang berbeda-beda kepada kelompok massa yang akan berdemo di depan Kantor Gubernur Jateng. Ada beberapa kelompok yang diberikan izin menyampaikann aspirasinya pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB ada juga yang diberikan waktu siang hari.

“Kami enggak mau seluruh massa itu berdemo di waktu dan tempat yang bersamaan. Kalau tidak, bisa terjadi penumpukan massa di depan Kantor Gubernur nanti dan mengganggu warga lain yang tengah beraktivitas,” beber Kasubbag Humas Polrestabes Semarang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya