Jateng
Selasa, 3 Maret 2020 - 17:52 WIB

Di Balik Erupsi Gunung Merapi: Legenda Keraton hingga Amarah Penjaga Jamurdipa

Nugroho Meidinata  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Twitter @Kominfodiy)

Solopos.com, SOLO -- Gunung Merapi kembali menggeliat. Pagi hari ini, Selasa (3/3/2020), gunung yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami erupsi yang mengakibatkan hujan abu vulkanik di sejumlah wilayah, salah satunya Kota Solo.

Gunung berapi aktif setinggi 2.930 mdpl ini tidak bisa dilepaskan dari berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.

Advertisement

Penampakan Rumah Pria dengan 4 Istri & 16 Selingkuhan: Harganya Rp190 Miliar

Keraton Merapi

Berdasarkan penelitian berjudul Religiusitas Gunung Merapi oleh Antropologi Sosial Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, 2018 lalu, masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi percaya mitos adanya keraton dan bala tentaranya.

Advertisement

Masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi kerap mendengar dan melihat keraton dan bala tentaranya serta rajanya melalui mimpi dan suara.

Cerita Pemilik Warung Mbok Yem 30 Tahun Hidup di Puncak Lawu, Turun Cuma Pas Lebaran

Bahkan mereka juga percaya ketika meninggal dunia, masyarakat lereng Gunung Merapi akan menjadi prajurit atau penduduk yang mengelola lahan pertanian milik Keraton Merapi.

Advertisement

Gunung Wutoh

Di sebelah selatan Gunung Merapi terdapat bukit kecil yang disebut Gunung Wutoh oleh masyarakat sekitarnya. Mereka percaya bukit tersebut merupakan pintu masuk Keraton Merapi yang menghadap ke selatan.

Selain itu, masyarakat juga percaya adanya hubungan antara Gunung Merapi dengan laut selatan yang konon dikuasai Nyi Roro Kidul. Hal ini yang membuat mereka kerap melakukan acara Labuhan kepada penguasa laut selatan dan Gunung Merapi.

Lampor

Konon, kedua keraton ini saling mengadakan kunjungan dengan mengerahkan pasukan makhluk halus yang mengendarai kuda dan kereta kuda melalui Sungai Winongo di sebelah barat Yogyakarta. Kisah tersebut dikenal masyarakat dengan sebutan Lampor.

Diguyur Hujan Abu Gunung Merapi, Warga Sukoharjo Sulit Cari Masker

Pasukan makhluk halus ini melewati sungai-sungai dan menimbulkan suara gemericik yang terdengar, terutama menjelang magrib.

Peristiwa Gaib

Erupsi Gunung Merapi bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi bukan hanya diukur dari peristiwa alam saja melainkan juga gaib.

Hal tersebut digambarkan sebagai seorang penguasa yang menuntut kesetiaan dan pengorbanan rakyatnya. Kemudian, rakyat rela menyerahkan jiwa raga seperti yang dilakukan mantan juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan. Dia meninggal dunia ketika Gunung Merapi meletus pada 2010 silam.

Pria Karanganyar Teror Artis Syifa Hadju Gegara DM Instagram Tak Dibalas

Legenda Pengrajin Keris Jamurdwipa 

Berdasarkan video yang ditayangkan Liputan6.com, erupsi Gunung Merapi juga dikaitkan dengan amarah penjaganya, yakni kakak beradik pengrajin keris.

Awalnya, gunung ini bernama Jamurdipa yang berlokasi di Laut Selatan Jawa. Suatu ketika, para dewa menginginkan Jamurdipa dipindahkan ke tengah sebagai penyeimbang.

Namun, penjaga Jamurdipa belum menyelesaikan pekerjaannya dan meminta waktu kepada dewa. Tetapi, dewa justru menolaknya.

Amarah kedua penjaga tersulut dan mengancam memunculkan petaka abadi di Gunung Merapi. Hal itu ditandai dengan magma Merapi terus memanas hingga sekarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif