Jateng
Minggu, 16 Juli 2023 - 11:45 WIB

Di Luar Pakem Keraton, Batik Tirtotejo Wijaya Kusuma Angkat Identitas Cilacap

Sandra Kartika Hapsari  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Motif Batik Tirtotejo Ceplok Wijaya Kusuma Cilacap. (Istimewa/jurnal academia.edu dalam judul Kajian Motif Wijaya Kusuma pada Batik Cilacap)

Solopos.com, CILACAP — Bila dibandingkan dengan batik khas di wilayah lain, batik Cilacap nampaknya masih kurang akrab terdengar. Padahal, batik Cilacap ini memiliki keunikan pada motif-motifnya yang meliputi kekayaan alam yang tak dijumpai di wilayah lainnya.

Batik Cilacap termasuk ke dalam kelompok batik pesisir. Batik Cilacap memiliki beragam tampilan warna dan pola yang bebas karena perwujudannya di luar pakem batik Keraton.

Advertisement

Salah satu motif batik khas Cilacap, yakni batik dengan motif Tirtotejo Wijaya Kusuma. Dilansir dari jurnal academia.edu dalam judul Kajian Motif Wijaya Kusuma pada Batik Cilacap pada Sabtu (15/7/2023), motif Tirtotejo Wijaya Kusuma pertama kali diperkenalkan Indiatun Soekardi. Ia merupakan warga Kecamatan Maos yang merupakan penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Cilacap pada tahun 1982-1997.

Motif ini tercipta pada tahun 1996 ketika Indiatun membuat desain seragam untuk Hari Jadi Cilacap pada saat itu. Terbesit untuk membuat motif dasar yang berkaitan erat dengan air karena Cilacap merupakan bagian karesidenan Banyumas yang diambil dari kata banyu yang berarti air.

Tidak berhenti di situ, Ia menginginkan sisipan bunga Wijaya Kusuma yang merupakan bagian dari lambang kabupaten dengan angan dapat memperkenalkan keistimewaan batik khas yang merepresentasikan jati diri Kabupaten Cilacap.

Advertisement

Terciptalah motif Tirtotejo Ceplok Wijaya Kusuma dengan pengambilan kata tirto yang bermakna air, tejo yang bermakna kehidupan, dan sisipan bunga Wijaya Kusuma sebagai bunga khas Cilacap.

Masih dilansir dari jurnal academia.edu dalam judul Kajian Motif Wijaya Kusuma pada Batik Cilacap, batik motif Tirtotejo Wijaya Kusuma ini menjadi koleksi Museum Batik di Pekalongan. Hingga sekarang ini, motif Wijaya Kusuma terus mengalami perkembangan oleh para perajin.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif