Jateng
Minggu, 26 Januari 2020 - 22:50 WIB

Di Padang, Ganjar Prabowo Akui Penegakan Hukum Belum Penuhi Amanat Reformasi

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo tampil dalam acara Gadjah Mada Education Roadshow di Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, Minggu (26/1/2020). (Antara-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, PADANG — Ganjar Pranowo selaku ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), dalam acara Gadjah Mada Education Roadshow di Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, Minggu (26/1/2020), mengakui penegakan hukum belum memenuhi amanat reformasi.

Akibatnya, lanjut Ganjar Pranowo, masih banyak masyarakat yang protes. “Belum, lah wong belum, semua masih protes. Nunggu kamu mungkin kalau lulus,” kata Ganjar yang juga gubernur Jawa Tengah itu menjawab pertanyaan Charrelle, pelajar SMA Negeri 10 Padang.

Advertisement

Charelle bersama sekitar 500 pelajar yang menyesaki gedung auditorium awalnya menyimak paparan Ganjar tentang pentingnya pendidikan antikorupsi. Gubernur berambut putih itu menjelaskan beberapa metodenya untuk membuat Jateng membudayakan antikorupsi, di antaranya dengan digitalisasi sistem pengelolaan keuangan, survei pemetaan rawan korupsi, dan mitigasi korupsi.

Selain itu, pelibatan pelajar dan masyarakat dalam gerakan antikorupsi dan sampai sekarang Jateng menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki Peraturan Gubernur tentang Pendidikan Antikorupsi. “Pendidikan antikorupsi ini menggandeng KPK. Ada 367 SMA di Jateng yang terapkan dalam kurikulum,” kata alumnus Fakultas Hukum UGM itu.

Dalam pelaksanaan gerakan antikorupsi, lanjut Ganjar Pranowo, paling penting adalah peran pemimpin. “Gubernur, bupati, wali kota harusnya bisa menjadi teladan bagi pejabat di bawahnya untuk menolak gratifikasi dan tidak melakukan korupsi,” katanya.

Advertisement

Di tengah penjelasan Ganjar, seorang siswa bernama Rifky Arif menanggapi, “Kalau gubernur bersikap keras melawan korupsi, pasti ada tekanan dari berbagai pihak, bagaimana dengan Bapak?”

Menurut Ganjar, tekanan dalam setiap pekerjaan pasti ada. “Ada, tekanan-tekanan itu saya anggap ujian. Kalau saya bismillah, berintegritas, insyaallah, tidak akan ada takutnya. Nanti ada seninya, apakah menghadapinya frontal, muter dahulu atau sambil senyum-senyum,” jawab Ganjar.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah alumnus Universitas Gadjahmada yang berprestasi. Hadir pula Wali Kota Pariaman Genius Umar yang juga lulusan magister UGM.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif