SOLOPOS.COM - Seller Shoppee Syafiun Najib pemilik dipajang.id yang merambah pasar Ekspor (Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG – Syaifun Najib, 25, warga asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), tak menyangka sebelumnya jika produk kaligrafi buatannya bisa ekspor ke luar negeri. Namun, siapa sangka dengan bantuan Shopee Indonesia, ia pun kini bisa memasarkan produk buatannya hingga ke negeri Jiran seperti Malaysia dan Singapura.

“Alhamdulillah sekali, setelah memutuskan untuk jualan online di Shopee, pendapatan meningkat hingga 16 kali lipat dari sebelumnya, saat berjualan di media sosial. Bahkan, saya sampai enggak menyangka karena ada peminat dari Malaysia dan Singapura,” ujar Najib saat dijumpai wartawan di Kampus UMKM Shopee, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (28/8/2023).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Najib bahkan tak perlu mengurus izin ekspor dan administrasi lain karena sudah di-handle oleh Shopee. Ia hanya cukup mengirim barang ke Shopee Semarang dan uang hasil penjualan bisa langsung ditarik dalam bentuk rupiah.

“Enggak kepikiran sama sekali kalau saya bisa melakukan ekspor semudah ini. Hanya tinggal produksi seperti biasanya dan dikirimkan saja ke Gudang Shopee di Semarang. Uangnya juga bisa diambil dalam bentuk rupiah padahal penjualannya berasal dari luar negeri,” imbuhnya.

Ia menyebut, produk yang ia jual adalah dekorasi berupa quote-quote yang biasa dipajang di ruang tamu, ruang makan, kafe dan lainnya. Kemudian produk kaligrafi dengan harga yang bervariasi.

“Harganya mulai Rp15.000 hingga Rp300.000 untuk satu set dekorasi. Kami tidak menggunakan kayu baru agar konsep ramah lingkungan bisa kami terapkan,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja, mengatakan melalui program Kampus UMKM Shopee Ekspor, para pelaku usaha akan diajarkan tentang tata cara menyiapkan produk, mengemas, hingga cara mengelola toko mereka agar diminati pembeli dari berbagai negara.

“Sejak menghadirkan Kampus UMKM Shopee, kami melihat secara langsung besarnya antusiasme pelaku UMKM yang ingin terus berkembang dengan mengikuti pelatihan yang kami berikan. Ini menginspirasi kami untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi UMKM agar bisa belajar dan siap ekspor dengan menghadirkan pelatihan ekspor, salah satunya di Kota Semarang,” kata Handhika dalam jumpa pers, Senin.

Ia menyebut, pada 2023, jumlah peserta pelatihan di seluruh Kampus UMKM Shopee meningkat dua kali lipat. Bahkan sudah ada lebih dari jutaan produk UMKM lokal yang berhasil ekspor ke berbagai negara yang dijual melalui Shopee.

“Sudah ada 20.000.000 juta produk dari UMKM lokal yang diekspor ke Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Asia Timur,” sebutnya.

Meski begitu, ia menegaskan pihaknya juga berkomitmen untuk melindungi UMKM lokal dengan membatasi masuknya produk impor dari negara lain.

“Shopee menjadi satu-satunya e-commerce yang memiliki program ekspor melalui mekanisme cross-border. Melalui program ini, UMKM bisa mengakses pasar global melalui pasar yang memiliki jaringan pasar internasional. Di sisi lain, Shopee juga ikut aktif melindungi UMKM lokal dengan membatasi impor langsung,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya