SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat bocah (JIBI/Dok)
Solopos.com, SEMARANG — Seorang anak berusia empat tahun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah kamar hotel di Kota Semarang, Selasa (10/5/2022) petang. Bocah perempuan itu diduga menjadi korban pembunuhan di kamar hotel yang terletak di Jalan S. Parman, Kota Semarang itu.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, mengatakan peristiwa kematian bocah perempuan berinsial KA di kamar hotel di Semarang itu terungkap dari petugas hotel. Kala itu, petugas hotel ingin mengecek kamar nomor 229 yang digunakan korban dan ibunya, RSS, 34, menginap.
“Petugas hotel menghubungi kamar 229, ingin mengonfirmasi akan keluar atau memperpanjang masa tinggal,” ujar Donny.
Sekitar pukul 16.00 WIB, petugas datang ke kamar 229 untuk memastikan apakah warga Banyumanik, Kota Semarang, dan anaknya itu akan memperpanjang masa menginap atau tidak.
Menurut Donny, saat petugas datang, RSS, ibu korban mengaku masih mandi dan akan mengurus adminstrasi perpanjangan waktu tinggal ke resepsionis. Meski demikian, dua jam berselang, tepatnya sekitar pukul 18.00 WIB, ibu korban tak kunjung datang ke meja resepsionis.
Baca juga: Bocah Semarang Makamnya Dibongkar Korban Pelecehan, Pelaku Ayah Kandung
Petugas hotel pun kembali mendatangi kamar 229 untuk memastikan perpanjangan masa tinggal. “Petugas hotel datang dengan membawa kunci master untuk membuka pintu,” katanya.
Namun, betapa terkejutnya karyawan hotel itu. Saat masuk ke kamar, ia melihat korban sudah terbaring kaku di samping ibunya di tempat tidur. Sementara, ibu korban, RSS, dalam kondisi sadar dan masih hidup.
Melihat kejadian itu, karyawan hotel langsung melapor ke aparat kepolisian. Donny mengatakan dari pemeriksaan awal tidak ditemukan luka di tubuh bocah perempuan berusia empat tahun itu.
Baca juga: Hotel di Semarang Beri Diskon Nakes, Menginap Semalam Cukup Rp10.000
Meski demikian, ada dugaan bocah itu meninggal dibunuh. Sementara, ibu korban saat ini telah diamankan aparat Polrestabes Semarang untuk dimintai keterangan terkait kematian anak kandungnya tersebut.