Jateng
Sabtu, 24 September 2022 - 16:16 WIB

Diduga Tenggelam, Nelayan Cilacap Tiba-Tiba Hilang saat Cari Benur

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR bersiap-siap melakukan pencarian terhadap nelayan yang diduga tenggelam di perairan laut wilayah Karangkandri, Cilacap, Sabtu (24/9/2022). (Solopos.com-Basarnas Kantor SAR Cilacap)

Solopos.com, CILACAP — Seorang nelayan asal Teglkatilayu, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), tiba-tiba menghilang saat mencari benur di perairan Karangkandri, Kabupaten Cilacap, Sabtu (24/9/2022) pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Nelayan bernama Margan itu diduga jatuh dan tenggelam di laut hingga tidak diketahui keberadaannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com dari Basarnas Kantor SAR Cilacap, nelayan tersebut mencari benur di perairan Karangkandri sejak pukul 02.25 WIB. Namun, sekitar pukul 04.30 WIB, seorang rekan korban melihat jukung dan peralatan, serta genset milik korban dalam keadaan hidup.

Advertisement

Akan tetapi, korban tidak ada di atas perahu. Rekan korban yang mencari keberadaan nelayan asal Cilacap Selatan itu pun kemudian meminta pertolongan karena menduga rekannya terjatuh dan tenggelam di laut.

Mendapat informasi, ada nelayan yang terjatuh dan tenggelam di laut, Basarnas Kantor SAR Cilacap pun langsung melakukan pencarian. Meski demikian, hingga berita ini ditulis keberadaan nelayan tersebut belum ditemukan.

“Korban saat ini masih dalam pencarian. Korban bernama Margan, warga Kelurahan Tegalkatilayu, Kecamatan Cilacap Selatan,” ujar Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa, dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Advertisement

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi 2,5-4 Meter di Perairan Selatan Jawa

Adah menambahkan pihaknya telah menerjunkan personel untuk mencari keberadaan nelayan asal Cilacap yang diduga jatuh dan tenggelam di perairan Karangkandri itu. Para personel itu turut diberkati peralatan seperti carrier vehicle, rescue car type II, satu set LCR, satu set underwater search device, satu set aquaeye, lima set alat komunikasi, dan APD Covid-19.

“Merespons informasi itu, kami langsung memberangkatkan satu tim rescuer ke lokasi. Semoga korban segera ditemukan,” jelas Adah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif