Jateng
Kamis, 21 Mei 2020 - 07:50 WIB

Difabel Semarang Tawarkan Masker Transparan

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyandang tunarungu di Semarang, Agus Sutanto (paling kiri), menunjukkan masker transparan buatannya di rumah Sejiwa Foundation, Selasa (19/5/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Pasangan difabel asal Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Agus Sutanto dan Heti, membuat inovasi masker transparan. Peranti baru diharapkan turut berperan mencegah penularan virus corona jenis baru pemicu Covid-19.

Pasangan difabel penyandang tunarungu di Semarang itu membuat masker transparan yang membuat bibir penggunanya bisa dilihat lawan bicara. Masker tersebut dibuat transparan agar kaum penyandang tunarungu yang memakai bisa berkomunikasi melalui bahasa bibir.

Advertisement

Saat ini, masker ramah bagi tuna rungu itu diproduksi di rumah Eksekutif Direktur Sejiwa Foundation, Yuktiasih Proborini, di Jl. Kanfer Raya Blok O-15, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng. Selain diperuntukan bagi penyandang tunarungu, masker itu nantinya juga akan dijual bebas.

Sara Wijayanto Kerasukan Sosok Berkebutuhan Khusus di Vila Angker Jogja

Advertisement

Sara Wijayanto Kerasukan Sosok Berkebutuhan Khusus di Vila Angker Jogja

"Saya belajar menjahit saat menjadi siswa SLB di Wonosobo jurusan tata busana," kata Agus Sutanto saat dijumpai wartawan di sela mengerjakan masker, Selasa (19/5/2020).

Kemampuannya itu kemudian menginspirasinya untuk membuat masker yang ramah bagi penyandang tunarungu. "Dalam sepekan kita bisa menghasilkan sekitar 300 masker," tuturnya.

Advertisement

"Selain bahasa isyarat, teman tuna rungu biasanya melihat gerak bibir untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga kami berinovasi membuat masker transparan ini," tuturnya.

Pembunuh Gadis Jepara Terdeteksi di Cengkareng, Ditangkap Tanpa Perlawanan

Nantinya, jelas dia, makser tersebut akan diberikan kepada penyandang tunarungu. Selain itu, juga akan dijual bebas di masyarakat. “Rencana nanti kita bagikan ke teman tunarungu. Tapi, juga akan dijual,” imbuhnya.

Advertisement

Ketua Gerakan Kesejahteraan Untuk Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Semarang, Mahendra Teguh Priswanto, saat ini ada sekitar 100 orang tunarungu yang menjadi anggotanya. Mereka merupakan difabel tunarungu berusia 17 tahun–50 tahun.

“Dari sini [pembuatan masker] kami juga peduli kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Kami ada simbol atau bahasa tubuh untuk mengucapkan terima kasih ke mereka,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif