SOLOPOS.COM - Ribuan umat Buddha saat mengikuti peringatan Hari Raya Magha Puja di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (4/3/2023). (Solopos.com-Antara/Heru Suyitno)

Solopos.com, MAGELANG — Hujan yang mengguyur pelataran Candi Borobudur, Sabtu (4/3/2023), tidak melunturkan sedikit pun semangat ribuan umat Buddha dari berbagai daerah untuk memperingati Hari Raya Magha Puja, Sabtu (4/3/2023).

Menurut Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Direktorat Jenderal Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag), Nyoman Suriadarma, pelaksanaan Magha Puja di Candi Borobudur ini merupakan yang kali pertama. Biasanya, umat Buddha menggelar Magha Puja di wihara masing-masing.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Perayaan Magha Puja di pelataran Candi Borobudur tersebut diwarnai hujan. Namun para umat Buddha dan biksu tetap melaksanakan doa dengan khidmat.

Ia menyampaikan dalam agama Buddha ada empat hari raya, yakni Waisak, Katina, Asada, dan Magha Puja. “Tiga bulan menjelang Tri Suci Waisak diperingati Magha Puja. Magha Puja ini peristiwa dulu waktu kehidupan Buddha berkumpul 1.250 biksu yang semuanya mencapai kesucian tertinggi tanpa diundang,” katanya.

Menyingggung terjadinya hujan dalam Magha Puja, dia menyampaikan air hujan ini berkah untuk semua. “Menurut saya ini berkah, tahun depan tempat ini belum tentu dapat hujan. Jadi kami juga bangga dengan teman-teman umat Buddha, para biksu walaupun hujan tetap duduk dengan tenang,” katanya.

Ia berharap, perayaan Magha Puja ke depan tetap dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur. “Saya mengajak umat Buddha agar setiap tahun selalu melakukan Magha Puja di sini, jika memungkinkan kondisinya dan alam mendukung,” katanya.

Ia menuturkan dalam Magha Puja ini dipanjatkan doa keselamatan, kebahagiaan untuk semua makhluk, bukan manusia saja.

“Doa kesejahteraan, kebahagiaan, untuk semua makhluk di alam raya ini turut berbahagia. Apalagi menjelang Pemilu 2024 semua masyarakat, khususnya umat Buddha harus menjaga kondusivitas, kebersamaan, kita ikuti tatanan yang ada dengan tertib dan menyalurkan hak-hak politik dengan baik,” katanya.

Pimpinan Panitia Pelaksana Perayaan Magha Puja 2023, Sri Diana Widowati, menyampaikan peringatan Magha Puja salah satu di antara hari raya besar umat Buddha.

Peringatan Magha Puja mengenang saat Sang Buddha membabarkan darma, yang antara lain terkait pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati, dan pikiran.

“Pesan dalam Magha Puja ini bagaimana mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang kita kepada semua makhluk. Jangan berbuat jahat, tambahlah kebajikan, bagaimana kita mengembangkan cinta kasih kita tidak hanya kepada sesama manusia tetapi kepada semua makhluk agar semua makhluk berbahagia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya