Jateng
Minggu, 23 Juli 2023 - 17:16 WIB

Dikeroyok di Depan Puskesmas Rowosari, Warga Semarang Meninggal Penuh Tusukan

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi kejadian pengeroyokan yang menyebabkan satu orang meninggal di depan Puskesmas Rowosari, Tembalang, Semarang, Minggu (23/7/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kasus penganiayaan atau pengeroyokan dengan senjata tajam kembali terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, peristiwa tersebut terjadi di depan Puskesmas Rowosari, Jalan Tunggu Raya Nomor 10, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (23/7/2023) dini hari.

Peristiwa pengeroyokan atau penganiayaan dengan senjata tajam (sajam) itu menimpa seorang pemuda berinisial EAA, 27, warga Kelurahan Sendangmulyo, Tembalang, Semarang. Akibat penganiayaan itu, korban meninggal dunia dengan kondisi luka tusuk di sejumlah tubuh.

Advertisement

“Iya [korban meninggal]. Tapi, kalau kronologi pasti kurang tahu. Kejadiannya sekitar pukul 01.30 WIB. Sempat terdengar suara teriak-teriak,” ujar Ketua RW 009 Meterseh, Nuryanto, saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Minggu.

Sebelum terjadi peristiwa pengeroyokan itu, korban diketahui sempat ikut pesta minuman keras (miras) di sekitar Taman Meterseh. Meski demikian, Nuryanto tidak mengenal orang-orang yang menenggak miras secara beramai-ramai itu.

“Mungkin ada cekcok, kebablasan. Tapi kurang tahu juga [permasalahan]. Tapi, kabarnya korban sempat lari [dari Taman Meteseh], kemudian dikejar dan keroyok di depan sana [Puskesmas Rowosari],” ungkap Nuryanto.

Advertisement

Nuryanto juga tidak mengetahui secara pasti jumlah pelaku pengeroyokan. Meski demikian, informasi yang diperolehnya, korban memang mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh.

“Banyak luka di bagian punggung. Belasan sepertinya, terus di sana [TKP] ada batu. Katanya sempat dibuat mukul [korban] juga,” ujarnya.

Sementara itu, seorang warga di sekitar lokasi kejadian, Mala, 19, membenarkan jika ada peristiwa penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang atau pengeroyokan. Meski demikian, ia tidak mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab penganiayaan itu.

Advertisement

“Iya, ada ramai-ramai tadi malam [pengeroyokan]. Kayake tiang mabuk pada gelut [sepertinya orang mabuk pada berantem],” ujar Mala.

Mala mengaku sekitar pukul 09.00 WIB, banyak aparat kepolisian yang datang ke lokasi kejadian. Mereka datang untuk melakukan olah TKP. Meski demikian, saat ini tidak ada pemasangan garis polisi dari kepolisian di lokasi kejadian.

Kasus pengeroyokan dengan senjata tajam yang menyebabkan korbannya meninggal juga terjadi di Kota Semarang sekitar awal bulan ini. Kala itu, seorang pria meninggal setelah dianiaya sejumlah orang di kawasan tempat karaoke Gambilangu (GBL) Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif