SOLOPOS.COM - Ketua Semarangker, Pamuji Yuono, berfoto di ruang koleksi benda-benda yang diperoleh di tempat angker di Kantor Sekretariat Semarangker, Lamper, Kota Semarang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua Semarangker, Pamuji Yuwono, mengaku banjir permintaan dari para calon anggota legislatif (caleg) yang tengah berkontestasi di Pemilu 2024. Para caleg, yang kebanyakan berasal dari Kota Semarang, itu meminta jimat agar bisa memenangi kontestasi Pemilu 2024.

“Ada beberapa caleg dari DPR RI, DPRD Jateng, sampai DPRD Kota. Mereka meminta ke saya semacam jimat, rajah, gembolan, cekelan, pegangan, atau sarono, agar bisa memenangi pemilu,” kata Pamuji kepada Solopos.com, Jumat (25/1/2024).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Meski demikian, Pamuji mengaku tidak bisa memenuhi permintaan para caleg itu. Ia menyatakan bahwa dirinya bukanlah paranormal atau dukun yang memiliki kemampuan ilmu gaib.

Dirinya hanyalah seorang ketua Semarangker, sebuah komunitas pencinta dan penjelajah tempat-tempat angker di Kota Semarang. Dari hasil jelajah itu, Pamuji pun mengaku memiliki banyak koleksi benda-benda yang dianggap mistis atau keramat.

Dari menjelajahi tempat-tempat angker itu pula, nama Pamuji dan Semarangker menjadi cukup dikenal. Bahkan beberapa selebritis Tanah Air sempat mengajak dirinya berkolaborasi membuat konten seputar hal-hal mistis di Kota Semarang.

“Saya memang punya banyak koleksi barang yang orang bilang jimat. Tapi, itu hanya koleksi. Mungkin gegara koleksi itu, saya jadi dikira dukun,” kelakar Pamuji.

Alih-alih memenuhi permintaan para caleg itu, Pamuji justru kerap memberikan nasehat. Ia mengatakan bahwa menang atau kalah, termasuk dalam pemilu, bukan ditentukan jimat tapi kehendak Tuhan Yang Maha Esa dan pilihan masyarakat.

“Saya sampaikan ke mereka bahwa tidak ada satu pun orang di dunia yang bisa menjamin kemenangan dalam pemilu, kecuali melalui sarana Allah SWT. Tapi kalau mereka minta saya mendoakan, saya bisa penuhi. Tapi kalau minta mantra atau rapalan, ya saya bilang enggak bisa,” tegasnya.

Pamuji juga berpesan agar para caleg menjauhi hal-hal mistis seperti datang ke dukun atau tempat-tempat keramat untuk minta kemenangan dalam pemilu. Menurutnya, hal itu merupakan perbuatan musyrik atau menyekutukan Allah.

“Kalau yang [caleg] muslim ya saya ajak salat atau sedekah. Kalau non-muslim ya saya minta menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. Jadi saya minta mereka jangan pernah mendatangi dukun, apalagi dengan imbalan uang,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya