SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo. (bisnis,com)

Solopos.com, SEMARANG -- Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng akan memasukkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebagai sasaran vaksinasi Covid-19 tahap ketiga.

Vaksinasi Covid-19 di Jateng saat ini masih pada tahap kedua. Pada tahap ini, ODGJ tidak masuk dalam sasaran prioritas. Sasaran prioritas vaksinasi tahap kedua ini baru menjangkau kelompok lanjut usia (lansia) dan pelayanan publik. Meski demikian, pada tahap ketiga nanti, pelaksanaan vaksinasi akan menjangkau ODGJ.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, saat berbincang dengan Solopos.com di gedung perkantoran Pemprov Jateng, Rabu (2/6/2021). Menurut Yulianto, ODGJ merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19.

"Apalagi kalau yang tidak dirawat. Mereka banyak yang berkeliaran di jalan, dan berinteraksi dengan banyak orang. Jadi masuk kelompok rentan," tutur Yulianto.

Baca Juga: Transportasi Kawasan Pecinan Magelang Perlu Modernisasi

Meski demikian, Yulianto mengaku nantinya ODGJ yang diprioritaskan mendapat vaksin adalah yang berada di rumah sakit jiwa atau tengah menjalani perawatan. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan vaksinasi ODGJ lebih cepat karena jumlahnya sudah terdata.

"Yang kita prioritaskan vaksin nanti ya yang sudah dirawat di RSJ. Kalau yang berkeliaran itu kan sebenarnya enggak boleh. Harus ditangkap dulu, diisolasi baru bisa diberikan vaksin," tutur Yulianto.

Bisa Lebih Cepat

Yulianto menambahkan tidak menutup kemungkinan ODGJ yang menerima vaksinasi bisa lebih cepat, atau dilakukan pada tahap kedua ini. Hal itu bergantung pada ketersediaan vaksin pada tahap kedua ini.

"Kalau stoknya masih ada, ya bisa diberikan dulu. Enggak perlu menunggu vaksinasi tahap ketiga. Tapi, itu kan tergantung daerah masing-masing karena sekarang kan vaksin langsung dikirim ke kabupaten/kota, tidak lewat provinsi," jelas Yulianto.

Baca Juga: Berlibur Sekalian Belajar Bahasa Inggris di Ngargogondo Borobudur

Yulianto mengatakan untuk saat ini persentase vaksinasi di Jateng masih berada di angka 35%. Ia pun berharap pelaksanaan vaksinasi itu bisa dipercepat agar segera mencapai herd immunity.

Sementara itu, Direktur RSJD Amino Gondohutomo, Alex Jusran, menyatakan siap menyukseskan program vaksinasi ODGJ. Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum mendapat instruksi untuk pelaksanaan vaksinasi terhadap ODGJ di rumah sakitnya.

"Ini kan vaksinasi juga masih fokus pada lansia. Ketersediaan vaksin kan juga belum tahu. Tapi, intinya kita siap jika nanti diminta melakukan vaksinasi kepada pasien," ujar Alex.

Alex mengatakan saat ini ada sekitar 170 pasien ODGJ yang dirawat di RSJD Amino Gondohutomo. Mereka terdiri dari 150 pasien rawat inap dan 20 pasien rawat jalan.

Baca Juga: Studi di Tiongkok, 22 Mahasiswa Salatiga Jadi Sasaran Vaksinasi Massal

"Rata-rata yang dirawat di sini juga masih usia produktif, antara 20 tahun - 40 tahun. Kebanyakan sih dari wilayah Semarang Raya," tutur Alex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya