SOLOPOS.COM - Ilustrasi temuan kasus kusta. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada temuan 973 kasus baru penyakit kusta di wilayahnya selama tahun 2022. Dari ratusan kasus baru itu paling banyak berasal dari wilayah Kabupaten Tegal.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Rahmah Nur Hayati, mengatakan, selain Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Pemalang juga menyumbang kasus temuan tinggi. Hal ini pun membuat pihaknya menaruh perhatian serius terhadap penyakit kusta.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Tiga kabupaten itu tinggi temuannya. Kalau di angka kasarnya di keseluruhan pada 35 kabupaten/kota, dari 973 kasus, ada ada dua kasus di antara 100.000 penduduk Jateng,” kata Rahmah melalui Sub Kordinator Penyakit tak Menular dan Menular, Arfian Nevi, kepada Solopos.com, Rabu (25/1/2023).

Sejauh ini, terang Arfian, ratusan penderita kusta itu masih dalam perawatan rutin untuk pengobatan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat. Sedangkan secara rentang usiaa, rata-rata penderita kusta usia produktif atau dewasa, yakni 20 tahun sampai 40 tahun.

“Kalau untuk kondisinya, umumnya penderita masih tahap awal [belum sampai cacat]. Ya memang ada yang sudah sampai cacat [tingkat dua atau sulit dikembalikan cacatnya], tapi itu sedikit persentasenya. Enggak banyak,” akunya.

Terkait kendal di lapangan, terang Arfian, yakni masih adanya stigma di masyarakat bahwa kusta tidak bisa disembuhkan. Padahal, penyakit itu bisa disembuhkan, asalkan tidak terlambat dalam penanganan.

“Maka tidak boleh ada diskriminasi dan harus langsung ditangani supaya tidak terlambat dan mengalami cacat. Masyarakat, baik ketua RT/RW, tokoh setempat, kami minta melapor kalau ada temuan, entah itu warga atau anggota keluarganya. Jangan malu atau bagaimana, karena ini untuk kebaikan bersama,” pintanya.

Sekadar informasi, kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Kondisi ini terutama memengaruhi kulit, mata, hidung, dan saraf perifer.

Setiap pekan terakhir pada Januari, organisasi kesehatan memperingatinya sebagai hari World Leprosy Day atau Hari Kusta Sedunia di mana tahun ini jatuh pada Minggu (30/1/2023). Peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit kusta, dan sebagai ajang untuk menyerukan diakhirinya stigma dan diskriminasi terkait orang yang menderita kusta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya