Jateng
Jumat, 23 September 2022 - 19:32 WIB

Dinkes: Penderita Alzheimer di Kota Solo Tertinggi se-Jateng

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah atau Dinkes Jateng mencatat adanya tren kenaikan penderita alzheimer di Jateng. Dari 34 kabupaten/kota, jumlah penderita alzheimer terbanyak di Jateng ada di Kota Solo.

Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan penyakit alzheimer kebanyakan menyerang orang lanjut usia (lansia). Sementara, sebarannya rata-rata di daerah perkotaan.

Advertisement

“Kategorinya demensia. [Jumlah kasus] Relatif sedikit-sedikit naik tapi tidak tajam. Kalau penyebabnya, secara medis belum diketahui secara pasti. Tapi diduga [penyebab] adanya pengendapan protein pada sel otak yang kemudian menyebabkan terhambatnya pengiriman sinyal ke otak. Kondisi itu pun membuat memori [ingatan] terganggu,” jelas Yunita kepada Solopos.com, Jumat (23/9/2022).

Berdasarkan catatan Dinkes Jateng, ada empat kabupaten yang memiliki jumlah penderita alzheimer tertinggi di Jateng. Selain Solo, penderita alzheimer banyak tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Boyolali.

Data Dinkes Jateng, ada sekitar 73 penderita alzheimer di Kota Solo. Sementara di Kota Semarang ada sekitar 32 penderita alzheimer, Kabupaten Magelang 28 orang, dan Kabupaten Boyolali sekitar 28 orang.

Advertisement

Baca juga: Sering Merasa Haus dan Ngantuk Gejala Diabetes? Begini Penjelasan Dokter RS UNS Solo

“Kebetulan kasusnya memang banyak di wilayah perkotaan,” ujarnya.

Sekadar informasi, penyakit alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Penyakit ini bisa memburuk seiring waktu, sehingga penderita tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.

Advertisement

Menurut Dyah, penyakit alzheimer bisa dihindari dengan cara menjaga pola hidup sehat dan mengelola tingkat stres. “Pola hidup sehat sedini mungkin. Makan sehat, olah raga teratur, kelola stres dan istirahat cukup,” terang dia.

Baca juga: Hari Alzheimer Sedunia 2021 Usung Tema Pentingnya Deteksi Dini

Olahraga teratur itu, bertujuan untuk mengembalikan memori otak. Sekaligus meningkatkan kebugaran fisik.

Terkait tanda-tanda terkena alzheimer, gejala bisa dideteksi dari perilaku lansia yang mulai lupa menaruh kunci kendaraan, lupa menutup pintu sampai yang parah. Bahkan, ada lansia yang lupa dengan nama orang-orang terdekatnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif