SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), meminta pedagang makanan tak menjual jajanan yang dicelupkan ke nitrogen cair, atau populer dengan nama chiki ngebul. Imbauan itu menyusul bahaya yang ditimbulkan dari mengonsumsi makanan chiki ngebul itu terhadap anak-anak di sejumlah daerah.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan selain diminta untuk tidak lagi menjajakan jajanan itu, pedagang yang masih nekad mennjual chiki ngebul nantinya akan diberi edukasi terkait bahaya makanan yang dicampur nitrogen cair itu.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Januari ini, kami bareng BPOM melakukan pengawasan chiki ngebul ini di TTU (tempat-tempat umum). Ketemu di Semarang Zoo, satu pedagang. Namun, yang sampai membawa dampak negatif, alhamdulillah belum ada,” kata Hakam, Rabu (25/1/2023).

Dia menyampaikan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat chiki ngebul sebenarnya punya izin edar. Hanya saja bahan-bahan itu tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya.

“Sebetulnya bahan-bahan yang dipakai berizin. Karena pada saat dilakukan pengawasan, izin edarnya ada, ED-nya [expired date/tanggal kedaluwarsa] ada. Cuma pemanfaatannya yang kurang tepat,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa nitrogen cair dapat digunakan untuk keperluan medis, tetapi semestinya tidak boleh digunakan untuk pembuatan makanan. “Jika untuk makanan, pasti bisa mengganggu saluran nafas. Kami hanya bertugas pengawasan, kami temukan mengandung ini, misalnya. Imbau, enggak boleh dijual,” katanya.

Ia mengatakan bahwa Dinkes Kota Semarang juga menggerakkan petugas puskesmas untuk mengawasi penjualan jajan di sekolah-sekolah serta menyampaikan rekomendasi kepada instansi pemerintah terkait berdasarkan hasil pengawasan tersebut.

“Kepada Dinas Pendidikan, rekomendasi pasti kami berikan. Bahan ini kalau bisa jangan digunakan campuran makanan untuk anak dan remaja,” katanya.

Jajanan chiki ngebul atau nafas naga sempat digemari karena memberikan sensasi dingin serta membuat asap keluar dari mulut dan hidung saat dikonsumsi. Namun, konsumsi jajanan tersebut dilaporkan menimbulkan masalah seperti luka bakar, kerusakan organ, dan keracunan di beberapa daerah, termasuk Tasikmalaya, Ponorogo, dan Bekasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya