Jateng
Rabu, 3 Oktober 2018 - 16:50 WIB

Dinkop Jateng Sertifikasi 600 Perajin Kain Batik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Dinas Koperasi dan UMKM Jateng akan melakukan sertifikasi terhadap 600 pembatik asal Jawa Tengah. Hal ini, dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas kain batik yang dihasilkan oleh para perajin itu.</p><p>Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati menuturkan, pada tahun 2017 lalu terdapat 300 perajin batik yang disertifikasi. Ke-300 perajin batik tersebut berasal dari 10 kabupaten yang tersebar di Jawa Tengah.</p><p>&ldquo;Tahun ini bertambah dua kali lipat. Yaitu 600 pembatik dari 20 kabupetan. Masing-masing kabupaten rata-rata mengirim 30 pembatik. Berarti dalam dua tahun terakhir saja setidaknya sudah 900 pembatik yang tersertifikasi," kata Ema Selasa (2/10/2018).</p><p>Menurutnya, dengan adanya sertifikasi untuk meningkatkan kualitas perajin. Diharapkan, dengan adanya sertifikasi para produsen dapat menilai lebih keahlian pembatik tersebut.</p><p>&ldquo;Di salah satu daerah juga pengusaha sudah berjanji akan menaikkan upah para pembatik yang sudah tersertifikasi,&rdquo;ujarnya.</p><p>Ema menambahkan, pemerintah terus mendorong para perajin batik untuk terus berkembang. Pasalnya, batik asal Jateng memiliki potensi penjualan yang besar seiring dengan banyaknya orang yang memakai batik.</p><p>Kendati demikian, diakuinya masih terdapat sejumlah tantangan. Di antaranya, banyak konsumen yang kini lebih cenderung mencari batik-batik yang sudah dalam bentuk busana siap pakai, sedangkan perajin masih sebatas di proses membatiknya saja.</p><p>&ldquo;Trennya sekarang ke arah yang praktis, banyak yang mencari batik-batik yang sudah jadi baju atau dress karena males untuk menjahitkan. Sedangkan sentra-sentra produsen batik sendiri masih jarang yang mengeluarkan dalam bentuk fashion yang juga mengikuti tren,&rdquo;ujarnya.</p><p>Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan berupaya menghubungkan sentra-sentra produsen batik ini dengan SMK yang memiliki jurusan tata busana. Selain itu juga mengajak desainer untuk mengajari para pembatik mengenai tren <em>fashion</em>.</p><p><em><b><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</b></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif